Banjir di Sumsel

Kasus DBD di Muba Melonjak Drastis, Tembus 122 Kasus di Awal Tahun 2024

Penulis: Fajeri Ramadhoni
Editor: Odi Aria
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Nyamuk DBD.

SRIPOKU.COM, SEKAYU-- Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) menyentuh angka yang cukup fantastis pada awal tahun 2024.

Dimana dari data yang diperoleh dari Dinkes Muba terdapat 122 kasus DBD pada awal Januari 2024. 

Substansi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Muba, Maya Ratna Ekowati SKM mengatakan kasus DBD yang ada di Kabupaten Muba terdapat 122 kasus sampai dengan 24 Januari 2024.

Meroketnya kasus DBD tersebut pada awal tahun disebabkan oleh Badai El Nino yang terjadi.

"122 kasus DBD tersebut merupakan data langsung dari sejumlah Puskemas (Pkm) yang ada di Kabupaten Muba. Adapun Pkm Balai Agung 18 kasus, Pkm Karya Maju 28 kasus,

Pkm Mekar Jaya 2 kasus Pkm Babat toman 11 kasus, Pkm Sumber harum 16 kasus, 

Pkm sungai lilin 8 kasus, Pkm lumpatan 10 kasus, Pkm sukajaya 6 kasus, Pkm Tebing bulang 6 kasus, dan Pkm Sido Rahayu 3 kasus,"kata Maya, Rabu (25/1/2024).

Ia mengatakan, di Pkm Tanjung Kerang 3 kasus, Pkm Peninggalan 4 kasus,  Pkm Tanah Abang  2 kasus, Pkm Jirak 2 kasus,  Pkm Sukadami 1 kasus, Pkm Ngulak 1 kasus,  Pkm Bayung Lencir 1 kasus, dan Pkm Teluk Kijing 1 kasus.

"Kalau untuk tahun 2023 selama satu tahun hanya terdapat 146 kasus dan awal Januari 2023 hanya terdapat 37 kasus. Artinya peningkatan yang terjadi sudah hampai mencapai 100 persen,"ungkapnya.


Melihat tingginya kasus DBD pihaknya mengimbau untuk mastarakat untuk menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

Tampungan air alami di barang bekas atau wadah yang bisa menampung air hujan di sekeliling tempat untuk dibersihkan.

"Kita mengimbah kepada masyarakat untuk tetap waspda dengan DBD dan mencegahnya dengan pemberantasan sarang nyamuk melalui 3M Plus dan memantau jentik di rumah masing-masing. 

 Dan segera membawa anggota keluarga jika demam lebih dari 2 hari ke fasyankes terdekat untuk penanganan,"jelasnya.

Disinggung mengenai banyaknya keluhan masyarakat terkait banyaknya nyamuk saat banjir. Pihaknya bakal melakukan Fogging jika pada suatu tempat tersebut telah terdapat kasus DBD.

"Untuk Fogging ini, kami sudah ada SOP dari Kementerian Kesehatan, hanya dilakukan jika ada kasus positif lebih dari 1 dan banyak jentik di sekitar rumah penderita.

Kalau dilakukan tidak sesuai SOP, nanti terjadi resistensi nyamuk atau nyamuk yang kebal terhadap insektisida yang kita pakai untuk fogging," tuturnya.

Berita Terkini