Untuk menuju lokasi tingkat ketujuh ada dua jalur pintu masuk yang dapat dilalui yakni, pintu masuk gapura biru dengan rute jalan berkelok dan menanjak dengan lebar lebih kurang 1,5 meter.

Namun rute yang satu ini sangat jarang dilalui pengunjung, karena medannya yang berbahaya akibat permukaan jalan yang berlumut dan licin jika turun hujan.

Sementara untuk jalur kedua,  berada di pinggir jalan aspal tepat di samping puncak Air Terjun Temburun.

Meski jalan bebatuan bauksit dan sempit, namun akses yang satu ini paling banyak dilalui oleh para pengunjung, karena tidak membahayakan.

# Tersedia Kuliner dan Fasilitas

Berkunjung rekreasi ke wisata Air Terjun Temburun tak perlu khawatir biaya masuk, sebab sampai saat ini tidak dikenakan pungutan.

Di kawasan hijau manggrove, tepat di samping Air Terjun Temburun juga tersedia empat unit gazebo yang dapat digunakan bagi para pengunjung.

Selain itu, wisata air terjun ini juga telah dilengkapi dengan fasilitas kamar mandi sebanyak tiga pintu di kawasan bawah air terjun tepatnya di sisi jalan aspal.

Akses kamar mandi umum itu pun juga tidak dikenakan pungutan biaya alias gratis.

Sementara di puncak tebing air terjun juga tersedia kamar mandi dua pintu. Namun karena kurang pemeliharaan, fasilitas ini jarang digunakan pengunjung.

Nah bila anda berkunjung ke Air Terjun Temburun juga tak perlu repot-repot membeli makanan maupun minuman yang menambah beban perbekalan anda.

Jika anda lapar khususnya usai bermandi berjam-jam, di air terjun ini sudah ada pedagang yang menjual beragam makanan dan minuman yang siap disantap.

Ada sejumlah kios pedagang UMKM di sana yang menyediakan berbagai jenis makanan hingga makanan khas Anambas.

Makanan khas Anambas yang patut anda coba saat berkunjung seperti mi Tarempa, lakse, kernas, luti gendang, serta makanan lainnya seperti bakso, soto, nasi goreng dan empek-empek.

Soal harga, anda tak perlu merogoh kocek dalam-dalam, sebab harga penawaran pedagang masih terbilang murah.