SRIPOKU.COM - Viral baru-baru ini beredar video yang memperlihatkan aksi petugas kebersihan yang membuang banyak sampah di depan kantor bupati, peristiwa ini terjadi di kawasan Seram Bagian Barat, Maluku.
Dugaan yang beredar, faktor dari aksi ini karena gaji para petugas yang tak kunjung dibayar hingga 3 bulan lamanya oleh pemda setempat.
Alhasil aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk kekecewaan dan protes para petugas tersebut.
Pantauan Sripoku.com pada akun sosial media Instagram @beri_tahu pada Kamis (23/11/2023) memposting peristiwa tersebut.
Dalam video tersebut terlihat banyak sekali tumpukan sampah yang diketahui mencapai 20 ton, memenuhi kantor bupati Seram Bagian Barat, Maluku pada Senin (20/11/2023) lalu.
Kemudian terlihat dalam video tersebut para petugas kebersihan yang tengah menurunkan dan melempar plastik besar berisi sampah tersebut dari tiga truk sekaligus.
Aksi ini menjadi sorotan pegawai kantor tersebut yang hanya bisa melihat dan belum dapat mengambil tindakan untuk menghentikan aksi ini.
Dilansir dari Kompas.com via Tribunmedan, menurut kesaksian salah satu petugas kebersihan bernisal (M) mengaku aksi ini ia dan rekan-rekan lakukan sebagai bentuk protes karena mereka tak kunjung mendapatkan gaji beberapa bulan ini.
"Iya ini sebagai bentuk protes karena sudah tga bulan kita tidak terima upah dari pemda," bebernya pada Senin (20/11/2023) siang.
Sebelum melakukan aksi tersebut para petugas tersebut telah berkomunikasi dan bicara tentang bagamana penyelesaian masalah tesebut.
Namun keluhan yang mereka katakan tidak mendapatkan tanggapan dari pemerintah setempat.
Selain karena masalah gaji yang tak kunjung dibayarkan, para petugas ini merasa juga kecewa karena tidak diberi BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan
"Jadi kira kecewa sekali, BPJS kesehatan dan ketenagakerjaan juga kita tidak punya, sampai ada rekan kami mengalami kecelakaan tapi tidak mendapat apa-apa," ujarnya.
"Jujur saja mereka hanya mau pakai tenaga kita tapi tak mau bayar hak-hak kita," lanjutnya.
Petugas tersebut juga menyebut aksi ini mereka lakukan agar membuka mata dan pikiran pemerintah untuk menyelesakan dan memberikan hak mereka.
Kemudian PJ Bupati Seram Bagian Barat, Maluku, Andy Chandra As’aduddin angkat bicara terkait hal ini dirinya menyayangkan hal tersebut dan memberikan saran pada para petugas agar dapat mengutus perwakilan untuk melakukan musyawarah.
"Harusnya dari mereka mengutus perwakilan untuk bermusyawarah apa permasalahannya, karena minggu kemarin persoalan yang sama sudah dilaporkan Kadis ke saya," ungkap Chanda.
Ia lanjut mengatakan tengah mencari solusi dari masalah tersebut dan meminta kepala dinas Lingkungan Hidup untuk menyelesaikan permasalah itu.
Chandra juga mengatakan terkait upah pekerja kebersihan tersebut mereka teryata merupakan pekerja harian yang di upah sebagaimana pekerjaan nya setiap hari, dan upah mereka dihitung perhari bukan perbulan.
"Tadi kita bermusyawarah ternyata upah mereka yang tiga bulan, di sini saya katakan mereka adalah tenaga harian lepas sehingga upah mereka itu dibayar per hari bisa ditotal berapa hari kerja gitu bukan satu bulan utuh," ungkapnya.
Sontak setelah diunggah banyak warganet memberikan reaksi beragam atas perstiwa ini.
"Petugas kebersihan ini sangat penting loh fungsinya, hargailah mereka," ujar netizen @choenil_7.
"Bayarlah sebelum keringat mereka kering," tulis netizen @ pudjie_ristanto77.
Penulis: Riska Oktalia (Mahasiswa magang FKIP Pendidikan Bahasa Indonesia, Universitas PGRI Palembang)