Berita Palembang

4 Kabupaten di Sumsel Terancam Kekeringan, Herman Deru Kembali Turunkan Tim TMC

Penulis: Abdul Hafiz
Editor: Odi Aria
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kebakaran lahan kembali terjadi di sekitar Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) ruas Palembang-Indralaya pada Kamis (14/9/2023) malam.

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Gubernur Sumsel, H Herman Deru SH MM menyatakan dalam waktu dekat ini akan kembali menurunkan tim TMC (Teknologi Modifikasi Cuaca) guna mengatasi ancaman kekeringan di empat kabupaten wilayah Provinsi Sumatera Selatan. 


"Saya sudah dengan Kepala BNPB kemarin, InsyaAllah dalam waktu dekat ini akan diturunkan tim TMC (Teknologi Modifikasi Cuaca) lagi," ungkap Herman Deru, Jumat (15/9/2023). 


Orang nomor satu di Bumi Sriwijaya yang bakal mengakhiri masa jabatannya pada 1 Oktober 2023 ini berharap upaya tersebut bisa berhasil dengan mengajak untuk berdoa bersama dan melaksanakan sholat istisqa. 


"Mudah-mudahan ada titik airnya sehingga bisa hujan ditambah doa sholat istisqa. Hari ini sudah mulai," kata mantan Bupati OKU Timur dua periode. 


Berdasarkan hasil monitoring Hari Tanpa Hujan (HTH) dan prediksi Probabilistik Curah Hujan Dasarian (10 harian) hingga dua dasarian kedepan, BMKG menyebut terdapat indikasi potensi kekeringan Meteorologis pada beberapa kecamatan di 4 kabupaten di wilayah Sumatera Selatan.

Dikatakan Kepala Seksi Data dan Informasi Datin BMKG Kelas 1 Palembang Nandang, kekeringan tersebut terdapat di Kabupaten Lahat tersebar di wilayah Merapi Barat, Merapi Selatan, Merapi Timur sebanyak 21 HTH.

Kabupaten PALI tersebar pada wilayah Penukal sebanyak 40 HTH.  Kabupaten OKI wilayah Celikah dengan 60 HTH dan Kabupaten OKU Timur di  wilayah Buay Madang sebanyak 47  HTH.

"Hari Tanpa Hujan menjadi penyebab potensi wilayah kabupaten kota ini akan alami kekeringan," ungkapnya. 

Nandang mengungkapkan kekeringan meteorologis biasanya diikuti antara lain, berkurangnya persediaan air untuk rumah tangga dan pertanian serta meningkatnya potensi kebakaran semak, hutan, lahan dan perumahan.

“Kami himbau untuk mewaspadai kekeringan tersebut karena akan berdampak pada persedian air rumah tangga,” himbaunya. 

Polres dan Pemkab Banyuasin Gelar Salat Istisqa 

Kondisi cuaca yang panas dan sudah lama tak turun hujan, Polres Banyuasin bersama Pemkab Banyuasin berinisiatif menggelar salat Istisqa dan doa bersama untuk memohon turun hujan, Jumat (15/9/2023).


Salat Istisqa dilaksanakan di halaman Mapolres Banyuasin dengan imam Ustadz KH Soleh Abdul Azis Al-Hafiz dari Ponpes Al-Fattah Kecamatan Betung. Dalam salat Istisqa ini, diikuti Wakil Bupati Banyuasin H Slamet Somosentono, Kapolres Banyuasin AKBP Ferly Rosa Putra, Dandim 0430 Banyuasin Letkol Inf Roni Sugiarto serta sejumlah forkopimda Banyuasin.


Shalat Istisqa ini mengusung tema Dengan Melaksanakan Sunnah Mulia Pihaknya Berikhtiar Mendatangkan Hujan Semoga Allah Azza Wa Jalla mengabulkannya.


Dalam khutbahnya, Ustadz KH Soleh Abdul Azis Al-Hafi mengajak umat Islam untuk bertaubat, senantiasa mengintrospeksi diri, meminta ampun atas segala dosa, serta memperbanyak istighfar kepada Allah SWT.


"Insyaallah, Allah SWT mengabulkan apa yang menjadi kebutuhan umat Islam dan makhluk hidup lainnya pada saat kemarau ini, agar diberi berkah hujan dan disuburkan segala tumbuhan," katanya. 
Sedangkan Kapolres Banyuasin AKBP Ferly Rosa Putra menuturkan, adanya dampak El Nino atau kemarau ini sebagian masyarakat dilanda kekeringan hingga menyebabkan masyarakat kekurangan air. Disisi lain, hingga kini hujan belum turun sampai sangat berdampak pada semuanya. 


"Pelaksana salat Istisqa ini, kita sebagai hamba Allah SWT memohon dengan cara salat Istisqa agar hujan bisa turun. Karena, ketika suatu kaum yang wilayahnya dilanda kekeringan, dengan memohon kepada Allah SWT, mudah-mudahan apa yang kita minta yakni turun hujan bisa terkabul," katanya. 


Lanjut Ferly, salat Istisqa yang dilaksanakan ini sebagai salah satu cara yang dicontohkan Rasulullah SAW untuk dilakukan ketika musim kemarau berkepanjangan terjadi untuk meminta hujan kepada sang Khalik. 


Dengan keikhlasan untuk melaksanakan salat Istisqa yang diikuti berbagai elemen mulai dari pemerintahan, aparat penegak hukum, tokoh agama, hingga masyarakat, 
apa yang diminta yakni turunnya hujan bisa kabulkan Allah SWT.


"Selain, memohon diturunkan Hujan, kita juga bersama-sama memohon rahmat Allah SWT untuk dihindarkan dari karhutbunla di wilayah Banyuasin," pungkasnya. 


Sedangkan Wabup Banyuasin H Slamet Somosentono menuturkan, dengan adanya pelaksanaan salat Istisqa ini, besar harapan semuanya dalam waktu dekat Allah SWT bisa menurunkan hujan agar kekeringan yang dialami bisa cepat berlalu dan karhutbulah bisa terhindarkan.


"Kami mengajak semua masyarakat yang beragama Islam di Banyuasin, untuk melaksanakan salat Istisqa memohon kepada Allah SWT agar menutunkam hujan. Sedangkan, untuk diluar Islam bisa melaksanakan kegiatan yang sama sesuai ajaran dan kepercayaan masing-masing," pungkasnya. 

Berita Terkini