SRIPOKU.COM, PALEMBANG-Viral Perseteruan terjadi antar pemimpin suku dayak setelah pro kontra pernyataan soal IKN di Kalimantan yang diungkap Rocky Gerung cenderung merugikan masyarakat Dayak.
Panglima Pajaji muncul setelah Panglima Jilah menyatakan masyarakat Dayak mendukung IKN dan melaporkan Rocky Gerung karena telah dianggap merendahkan masyarakat Dayak dan Kalimantan.
Panglima Jilah dalam keterangannya juga menyatakan masyarakat Dayak mendukung IKN, sehingga apa yang disampaikan Rocky Gerung tidak benar.
"Kami masyarakat Dayak marah. Tidak boleh ada lagi yang menghina Presiden," ujarnya.
Ia menyebut jika Presiden Simbol negara dan menghina Presiden berarti menghina negara.
"Presiden itu adalah simbol negara. Menghina Presiden sama saja dengan menghina negara," kata Agustinus seperti dilansir SripokuTV dari Kompas.com, 15 Agustus 2023.
Namun, pernyataan Panglima Jilah ini justru mendapatkan kecaman dari Panglima Suku Dayak lainnya yakni Panglima Pajaji.
Panglima Pajaji menyatakan, apa yang dikatakan Panglima Jilah jika IKN sudah final dan masyarakat Dayak mendukung itu tidak benar.
"Panglima Jilah anda mengatakan IKN itu sudah final, itu belum."
"Belum final, ingat ini negara demorasi, setiap orang setiap insan, setiap manusia yang ada di NKRI ini berhak menyampaikan pendapatnya masing-masing," ujar Panglima Papaji seperti diunggah di akun @kamidayakalbar, 15 Agutus.
Bahkan saat disinggung tidak punya pasukan, berbeda dengan Panglima Jilah yang memimpin 40 ribu pasukan merah, sebagai Panglima Dayak Asli, Panglima Pajaji tidak perlu pasukan.
Sebab, Panglima Dayak asli memang berdiri di atas kaki sendiri dan kekuatannya sendiri.
"Ingat anda jangan menakuti-nakuti saya. Ada jangan menggertak saya, saya pantang ditakut-takuti. Jika anda hebat, anda jago, Panglima hadapi saya dimanapun anda mau," ujarnya.