SRIPOKU.COM, KAYUAGUNG - Indu bin Rohim (84) seorang jemaah haji asal Dusun 1, Desa Sukadarma, Kecamatan Jejawi, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan (Sumsel) dikabarkan hilang.
Sanuda istri dari Indu tak hentinya meneteskan air mata begitu mengetahui suaminya hilang.
Wanita 72 tahun itu tak bisa menyembunyikan kesedihannya, ia berharap suaminya bisa pulang ke Tanah Air.
"Setiap hari saya berdoa dan sholat tahajud minta pertolongan Allah," kata Sanuda, Senin (10/7/2023).
Bahkan setiap malam di rumahnya, keluarga selalu mengelar yasinan dan zikir.
"Saya percaya pertolongan Allah," kata dia.
Indu berangkat ke tanah suci bersama 59 jemaah haji kloter 20 embarkasi Kota Palembang pada Senin (19/6/2023) kemarin.
Saat ditemui di kediamannya, Jam'an menyebut keluarganya kecewa sekaligus cemas lantaran sudah hampir dua minggu tak mendapat kabar dari orangtuanya yang kini tengah melaksanakan ibadah haji.
"Orangtua saya hilang saat pamit ke kamar kecil," kata dia.
Jam'an mengaku pihak keluarga mendapat kabar dari pengurus agen haji beberapa jam setelah ibadah wukuf di Arafah.
Menurut dia orangtuanya tertinggal oleh rombongannya saat tengah berada WC.
Pihak keluarga terus berusaha menghubungi Kantor kementerian Agama Provinsi Sumatera Selatan maupun ketua kloter.
Namun sampai saat ini keberadaan orangtuanya masih belum diketahui.
"Kami terus komunikasi bertanya dengan agen haji dan saudara yang kebetulan berada satu kloter dengan orangtua saya," kata dia.
Sebagai seorang anak, Jam'an menginginkan informasi yang jelas dari pihak terkait.
Terutama dari ketua kloter, dokter kloter, pemerintah pusat dan pihak lain.
Informasi yang mereka dapatkan kalau jemaah haji yang tergabung dalam kloter 20 masih berada di Mekkah sampai 4 hari kedepan.
Setelah itu akan berpindah ke Madinah.
"Kami sangat berharap orangtua saya bisa ditemukan dalam keadaan apapun. Semoga saya kondisinya masih sehat walafiat," harapnya.
Diceritakan Jam'an orangtuanya pertama kali mendaftar haji pada tahun 2014 silam bersama istrinya.
Belum selesai setoran selama 10 tahun, orang tuanya bernama Idun bin Rohim diperbolehkan berangkat haji duluan lantaran masuk kategori lansia yang wajib didahulukan.
"Tepat tanggal 18 Juni lalu kami keluarga besar mengantar ayah ke Asrama Haji Palembang. Selanjutnya tanggal 19 Juni dia diberangkatkan menuju ke Arab Saudi bersama 59 orang lainnya,"
"Sesampainya di Mekkah, pengurus agen haji mengabari kami kalau dia sudah sampai. Setelah 4 hari disana kami mendapatkan kabar kalau ayah hilang dan ditemukan di rumah sakit sedang dirawat karena darah tinggi," papar dia.
Tidak berselang lama, Indu kembali beraktivitas dan menjalani ibadah. Akan tetapi saat wukuf di Arafah korban meminta ijin untuk ke WC.
"Saat ditunggu rombongan, orangtua saya ini tidak lagi kembali ke lokasi dan setelah dicari tak kunjung ditemukan hingga sekarang," kata dia. (Winando/TS)