Kasat Pol PP Sumsel di Demo

Profil Aris Saputra Kasat Pol PP Sumsel, Dituding Kerap Potong Uang Saku Anak Buah, Suka Main Tangan

Editor: Odi Aria
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kasat Pol PP Provinsi Sumsel Aris Saputra saat diwawancarai di Kantor SatPol PP Provinsi Sumsel, Senin (20/9/2021).

SRIPOKU.COM, PALEMBANG- Berikut profil Aris Saputra Kasat Pol PP Sumsel yang didemo anak buahnya, Rabu (7/6/2023).

SimaK secara lengkap profil Kasat Pol PP Sumsel, Aris Saputra di artikel ini.

Aris Saputra kini menjadi sorotan karena menuai protes anak buah hingga menggelar aksi untuk menuntutnya dicopot dari jabatan.

Hal ini terungkap karena puluhan anggota Satpol PP Sumsel menggelar aksi di Kantor Gubernur Sumsel menuntut Aris Saputra dicopot dari jabatannya sebagai kasat Pol PP.

Diketahui, nama Aris Saputra cukup sering didengar warga Sumatera Selatan (Sumsel).

Ia memulai karir tingkat bawah hingga sekarang menjadi Kasat Pol PP Sumsel.

 

Sejak muda Aris Saputra suka mengoleksi piring dan mug.

 

Sehingga ketika jalan-jalan atau berpergian ia slalu membelinya.

"Saya suka mengoleksi piring dan mug yang bentuk, ukuran dan warnanya berbeda-beda, sehingga punya ketertarikan tersendiri untuk membeli dan mengoleksinya," kata Aris Saputra saat diwawancarai Tribunsumsel.com beberapa waktu lalu.

Maka ketika jalan-jalan, sebagai kenang-kenangan ia membeli piring ataupun mug.


Bahkan ia beli sesuai negara yang pernah ia kujungi, misal kalau jalan-jalan ke Jerman tak lupa ia membeli piring yang bertuliskan Jerman.

Begitu juga ketika ke Mekkah ia pun membeli piring yang mempunyai ciri khas Mekkah.

"Memang kalau sekarang sudah banyak yang jual secara online, tapi bagi saya lebih berkesan apabila belinya langsung di negara tersebut," kata Aris yang pernah menjadi Kasat Pol PP Kota Palembang.

Aris yang juga pernah menjadi Camat Bukit Kecil dan IT I mengatakan, bahwa koleksi piring dan mug nya cukup banyak.


Paling banyak piring, yang diletakan di lemari sebanyak empat lemari.

"Semua koleksi saya suka, karena tidak ada yang sama. Kalau untuk harganya tidak begitu mahal paling jutaan, tapi yang mahal biaya jalan-jalannya," katanya sambil tersenyum.

Menurutnya, hal yang paling sulit untuk bisa mengoleksi piring ini perjuangan dalam hal packing.

Sebab harus hati-hati, supaya tetap utuh dan tidak pecah dalam perjalanan.

Sementara itu dalam bekerja Aris mempunyai moto, selalu maksimal dan mengutamakan kedisiplinan dengan kemauan yang keras. Kemudian ingin selalu memberi manfaat bagi orang lain.

Diprotes Anak Buah

Puluhan anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Provinsi Sumsel menggelar aksi di Kantor Gubernur Sumsel menuntut kasatnya diganti.

Diketahui, puluhan anggota Satpol PP Sumsel menuntut agar Aris Saputra, Kasat Pol PP Sumsel dicopot dari jabatannya.

Ada berbagai masalah yang dikeluhkan oleh anggotanya selama masa kepemimpinan Aris Saputra sebagai Kasat Pol PP Sumsel diantaranya dugaan pungli hingga sikap dan perkataan kasar.

Perwakilan anggota Satpol Pol PP Sumsel yang menggelar demo lalu diterima oleh Sekda Provinsi Sumsel Supriono.

Perwakilan Anggota Sat Pol PP Provinsi Sumsel Ruzi Samsaris mengatakan, aksi ini spontan dilakukan sebagai puncak ketidaknyamanan teman-teman yang merasa tersakiti.

"Selama ini kami anggap di Kantor Sat Pol PP kurang kondusif, kerjanya selalu tegang dan selalu mendapatkan arogansi pimpinan. Maka kami menuntut agar kasat di ganti," kata Ruzi saat di Kantor Gubernur Sumsel, Rabu (7/6/2023)

Dengan alasan kurang kondusifnya di kantor sehingga anggota Satpol PP Sumsel merasa tidak nyaman bekerja.

Selain itu, ada juga dugaan pungli yang turut dikeluhkan anggota Satpol PP Provinsi Sumsel.

Kasat Pol PP Sumsel yang kini menjabat juga dinilai tidak memberikan situasi yang nyaman untuk anak buah di bawah kepemimpinannya.

Dalam hal kecil apapun selalu marah dan mengucapkan kata-kata tidak pantas, sehingga teman-teman tidak nyaman.

"Sebenarnya ini sudah berlangsung sejak beliau mimpin. Namun ini puncaknya karena ada teman-teman mendapatkan kekerasan dan merasa tersakiti," katanya

Menurutnya, Kasat tidak memperjuangkan hak-hak dan kesejahteraan karyawan.

Misal biasanya dapat pakaian kerja, namun di masa kepimpinan kasat yang ini tidak.

Selain itu, berdasarkan keterangan salah satu anggota Satpol-PP yang tak ingin disebutkan namanya, cerita dugaan pungli yang dialami yakni ketika uang dari Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD) setor ke Kasat.


"Saya pernah ditugaskan untuk perjalanan dinas kemudian ketika uang SPPD cair saya berikan ke Kasat dan dipotong sama dia, " katanya, Rabu (7/6/2023).

Anggota Satpol-PP ini pernah ditugaskan dalam sebuah perjalanan dinas bersama tiga orang lainnya, dengan membawa berkas berpuluh-puluh lembar.

Padahal pada dasarnya, empat orang cukup 2 lembar berkas saja.


"Itu kan namanya kelebihan. Kalau berpuluh-puluh lembar harusnya puluhan juga anggota yang ditugaskan, " ungkapnya.

 

Selain itu anggota yang ditugaskan di acara salah satu Dinas honornya pun dipotong.

"Misal lagi ada acara di salah satu Dinas honornya cair dan dipotong. Terus honor untuk anggota yang main drum band tidak sampai pernah juga, " katanya.

Untuk kekerasan, ia mendapatkan salah satu cerita dari rekannya yang mendapatkan perlakuan kasar dan kata-kata yang tidak pantas ketika masalah sepele, yakni ketika salah parkir.

"Misal salah parkir mendapatkan kata-kata kasar hingga dipukul, setiap tugas penugasan ada saja kata-kata yang terlontar dari Kasat, " bebernya.

Menanggapi protes terhadapnya, Aris Saputra Kasat Pol PP Sumsel memberi jawaban singkat saat dikonfirmasi awak media.

"Saya meyakini semoga semua akan tetep baik baik saja. Kita niat baik dan bekerja baik saja," katanya. (Linda Trisnawati)

Berita Terkini