SRIPOKU.COM, Palembang - Aksi demo warga Tegal Binangun ditanggapi Lurah Jakabaring Selatan.
Sebelum itu, pihak Kelurahan Jakabaring Selatan sempat bungkam saat dihubungi wartawan Sriwijaya Post.
Di balik sikap tersebut, ternyata pihak kelurahan tidak mengetahui adanya demo warga Tegal Binangun menolak masuk Banyuasin.
Baca juga: Khawatir Zonasi Sekolah Anak, Warga Tegal Binangun Ngotot Tolak Masuk Banyuasin
Zahrudin S selaku Lurah Jakabaring Selatan mengaku tidak mengetahui adanya aksi demo.
"Demo ini mereka gak lapor. Kami gak tahu, demonya dimana dan tujuannya ke siapa," ujar Zahrudin saat dihubungi wartawan Sriwijaya Post, Minggu (16/4/2023).
Zahrudin menegaskan warga Tegal Binangun seharusnya melakukan demo di lokasi pemerintahan.
"Kalau cuma di jalanan, bagaimana kami bisa tahu. Harusnya ada pemberitahuan, dari Polsek juga tidak ada," jelasnya.
Kendati begitu, Zahrudin membenarkan adanya sikap keras penolakkan warga Tegal Binangun untuk masuk wilayah Banyuasin.
Ia mengatakan, sikap penolakkan tersebut sudah terjadi sejak beberapa tahun lalu.
"Spanduk itu memang dipasang. Dikatakan demo itu tidak ada, saya tadi ke Rt bilangnya gak tau," tegasnya.
Selaku aparat pemerintahan, Zahrudin menekankan kepada warga Tegal Binangun untuk melakukan demo kepada sasaran yang jelas.
Baca juga: Warga Tegal Binangun Tagih Janji Herman Deru, Minta Gubernur Perjuangkan Masuk Wilayah Palembang
"Kalau memang ada (demo) ya gak masalah, tapi demo itu kan pasti ada yang dituju," jelasnya.
"Sekarang mereka itu menujunya ke siapa, ke rt, lurah, sedangkan hari ini libur," imbuhnya.
Ia memaklumi sikap penolakkan warga Tegal Binangun karena tidak terima masuk wilayah Banyuasin.
"Dari dulu mereka memang Palembang, nah adanya Permendagri 134 ini barangkali mereka risih," ungkapnya.
Namun, terkait batas wilayah saat ini pihak kelurahan belum mengetahui kejelasannya.
"Tapi nanti kita bakal pasang patok. Itu batas dibuat sesuai dengan Permendagri 134 itu. Untuk kepastiannya nanti kita lihat aja," tambahnya.