Banjir Sumsel

6 Jembatan Gantung di Kabupaten Musi Rawas Sumsel Putus Diterjang Banjir, 1 Jembatan Rusak Berat

Penulis: Eko Mustiawan
Editor: Sudarwan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kondisi Jembatan Gantung Bingin Jungut di Kabupaten Musi Rawas Provinsi Sumatera Selatan yang putus akibat diterjang banjir beberapa waktu yang lalu, Kamis (16/3/2023). Ada 6 jembatan gantung di Musi Rawas yang putus dan 1 jembatan lainnya rusak berat akibat diterjang banjir.

SRIPOKU.COM, MUSI RAWAS - Sebanyak 6 jembatan gantung di wilayah Kabupaten Musi Rawas (Mura) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) yang putus akibat diterjang bencana banjir beberapa waktu yang lalu.

Selain itu ada 1 jembatan gantung yang mengalami rusak berat.

Kerusakan terjadi di bagian lantai dan juga gelagar jembatan.

Adapun 6 jembatan yang putus yakni Jembatan Gantung Pulau Panggung dan Binjai di Kecamatan Muara Kelingi.

Kemudian Jembatan Gantung Sadu dan Lubuk Pauh di Kecamatan BTS Ulu.

Dua jembatan lagi yakni Jembatan Gantung Bingin Jungut di Kecamatan Muara Kelingi.

Sedangkan 1 jembatan yang rusak sedang yakni Jembatan Gantung Tanjung di Muara Kelingi.

Kepala Dinas Pekerja Umum Bina Marga (DPU-BM) Musi Rawas, Alawiyah mengatakan ada 7 jembatan gantung yang rusak akibat bencana banjir yang terjadi beberapa hari yang lalu.

"Ada 7 jembatan gantung yang rusak, tapi 6 jembatan yang putus. Sedangkan 1 jembatan lainnya rusak sedang, seperti rusak dibagian lantai dan gelagarnya," kata Alawiyah saat diwawancarai Sripoku.com, Rabu (15/3/2023).

Dikatakan Alawiyah, jembatan yang rusak ataupun putus itu merupakan akses warga sehingga dengan kondisi jembatan yang putus aktivitas masyarakat pun terganggu.

"Semuanya jembatan yang putus itu akses warga, termasuk juga akses utama," jelasnya.

Untuk sementara ini, sambung Alawiyah, pihaknya meminta kepada aparat desa untuk sama-sama membantu transportasi masyarakat melalui air.

Alawiyah mengaku telah mengajukan bantuan ke Pemerintah Provinsi Sumsel, Kementerian PUPR dan ke BNPB.

"Itu upaya kami sebagai tindak lanjut untuk menyikapi jembatan yang rusak dan putus," ungkapnya.

Ditambahkan Alawiyah, jika mengandalkan dari APBD tidak memungkinkan untuk bergerak cepat sehingga harus ada bantuan baik dari provinsi maupun pusat agar akses masyarakat yang terputus bisa segera ditindaklanjuti.

"Bahkan informasi terakhir sudah ada respon dari BNPB, namun kami masih menunggu updatenya seperti apa," ujarnya.

Sementara itu Kepala Desa (Kades) Bingin Jungut, Tholib Abu Bakat saat dikonfirmasi membenarkan adanya jembatan gantung di desanya yang putus akibat bencana banjir yang terjadi.

"Benar, ada 2 unit jembatan gantung yang putus, yakni di Dusun 1 dan Dusun 3," kata Kades, kepada Sripoku.com, Kamis (16/3/2023).

Dikatakan Kades, jembatan tersebut merupakan akses utama warga antar dusun dan juga akses perekonomian warga, sehingga dengan putusnya jembatan tersebut, maka kini masyarakat terisolir.

"Tidak ada akses lain, jadi sekarang terisolir. Anak sekolah dan warga tidak bisa lewat, jadi untuk menyebrang pakai perahu," ungkapnya.

Lebih lanjut Kades menjelaskan, jembatan putus sudah sejak 2 hari yang lalu. Namun pihaknya sudah menyampaikan ke pemerintah kabupaten dan kecamatan.

"Sudah kami sampaikan, dan bahkan kemarin Bupati sudah melihat kondisinya. Harapannya, bisa segera ditangani setelah air surut," ujarnya.

Dapatkan berita terkait dan informasi menarik lainnya dengan mengklik Google News

Berita Terkini