Banjir Sumsel

Data BPBD Lahat, 786 Ha Areal Pesawahan Terendam Banjir, Sebagian Besar Sudah Siap Panen

Penulis: Ehdi Amin
Editor: Ahmad Farozi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Areal pesawahan di Desa Lubuk Sepang, Kecamatan Pulau Pinang, Lahat terdampak banjir, Kamis (9/3/2023) lalu.

SRIPOKU.COM, LAHAT - Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lahat terus mendata jumlah kerusakan, akibat banjir bandang yang terjadi di 11 kecamatan di Kabupaten Lahat, Kamis (9/3/2023) lalu.

Untuk tanaman padi di hamparan sawah yang rusak, pasca banjir bandang terdata 786 hektar yang terendam banjir.

Data tersebut didapat dari instansi terkait, kecamatan dan kelompok tani.

Data sementara yang masuk ke BPBD Kabupaten Lahat, wilayah yang tanaman padi terendam banjir antara lain di Desa Tanjung Beringin dan Desa Pagar Jati di Kecamatan Kikim Selatan.

Kemudian di Desa Tanjung Siri, Lubuk Sepang, Pulau Pinang, Kubah, Jati Tanjung Mulak di Kecamatan Pulau Pinang.

Lalu di Desa Tanjung Raja dan Padang Gumay, Kecamatan Gumay Ulu, di Desa Tanjung Payang di Kecamatan Lahat Selatan.

Selanjutnya Desa Kota Raya, Padang Lengkuas di Kecamatan Lahat.

Lalu di Desa Tanjung Menang, Air Dingin Baru, Tanjung Tebat, Kecamatan Tanjung Tebat, di Desa Tanjung Aur di Kecamatan Kikim Tengah.

Selanjutnya di Desa Pelajaran dan Sadan di Kecamatan Jarai dan Desa Muara Payang di Kecamatan Muara Payang. Kemudian di Desa Jentian Kecamatan Pajar Bulan.

"Data terbaru dan sementara sebanyak 786 hektar lahan terdampak banjir dan padi rusak," kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Lahat, Ananta, Rabu (15/3/2023).

Untuk umur padi yang terdampak beragam, dari umur 90-100 hari, 70-80 hari dan 45-60 hari, atau sebagian besar siap panen.

Selain tanaman padi, ada juga kebun jagung sekitar 2,5 hektar dan kolam ikan di Desa Pelajaran Kecamatan Jarai yang terdampak banjir.

Kepala Desa Tanjung Sirih, Kecamatan Pulau Pinang, M Zazily Ujang mengatakan, di desanya ada 20 hektar sawah terendam banjir dari dampak Sungai Lim (anak Sungai Lematang) yang meluap.

"Seharusnya petani sudah panen hari, Kamis (9/3/2023) lalu, namun saat itu banjir. Memang ada yang sudah panen, masih dalam karung akan digiling pakai mesin, tapi banjir dan hanyut oleh arus sungai,” katanya.

Dikatakan, saat ini warga di sekitar desa sedang berusaha menyelamatkan hasil panen yang bisa diselamatkan.

Berita Terkini