Banjir Sumsel

Bak Tsunami, Jelang Subuh Desa Keban Agung Lahat Luluh Lantak Diterjang Air Bah : Air Naik Air Naik

Editor: Yandi Triansyah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto rumah Sukiman di desa Keban Agung yang menjadi korban banjir bandang, Jumat (10/3/2023).

SRIPOKU.COM, LAHAT -  Suasana menjelang subuh di Desa Keban Agung, Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan (Sumsel), menjadi hiruk pikuk. Warga yang semula bersiap berangka berkebun, mendadak panik.

Air sungai Mulak, anak Sungai Lematang di Desa Keban Agung, Kecamatan Mulak Sebingkai, Kamis (9/3/2023) mendadak bergemuruh.

Warga yang semula menganggap air sungai normal setelah hujan deras pukul 05.00 Wib, malah mendadak histeris.

Dalam hitungan detik, air sungai naik. Warga yang mengetahui lantas berteriak histeris air naik, air naik.

Sesosok Mayat Tanpa Identitas Diduga Korban Banjir Lahat Tersangkut di Pohon Desa Payo Merapi Barat

Warga langsung menyelamatkan istri dan anak ke tempat yang lebih tinggi. Jaraknya sekitar 100 meter dari lokasi bibir sungai Mulak.

Sukiman 56 tahun salah satu warga yang lolos dari musibah banjir bandang, saat ditemui Jumat (10/3/2023) menceritakan detik detik air bah yang datang bergulung bak Tsunami.

"Benar benar kami tidak menyangka air datang dengan tiba tiba setinggi 4 meter," katanya.

Menurut Sukiman musibah diawali dengan fenomena air sungai seperti surut sekira pukul 06.00 Wib.

Sebagian besar warga mengganggap aman karena setelah hujan deras, air Sungai Mulak normal.

Namun 10 menit kemudian, terdengar suara bergemuruh dari hulu sungai.

Sukiman dan warga lain, lantas berteriak air naik, air naik.

Mereka lantas mengevakuasi anggota keluarga ke pinggir jalan yang berjarak 100 meter dari bibir sungai.

"Tidak ada yang bisa diselamatkan terkecuali baju di badan," katanya.

Dalam hitungan menit pagi yang damai di Desa Keban Agung jadi hingar bingar.

Sukiman hanya bisa menyaksikan dari kejauhan rumah yang dihuni belasan tahun, seketika hancur.

Halaman
12

Berita Terkini