“Barangsiapa yang lupa sholat, hendaklah ia sholat ketika ia ingat. Tidak ada kewajiban baginya selain itu.” (HR. Bukhari no. 597).
Riwayat lain disebutkan :
مَنْ نَسِىَ صَلاَةً أَوْ نَامَ عَنْهَا فَكَفَّارَتُهَا أَنْ يُصَلِّيَهَا إِذَا ذَكَرَهَا
“Barangsiapa yang lupa sholat atau tertidur, maka tebusannya adalah ia sholat ketika ia ingat.” (HR. Muslim no. 684).
Imam Nawawi mengatakan bahwa kewajiban orang yang lupa saat itu adalah mengerjakan sholat semisal yang ia tinggalkan dan tidak ada kewajiban tambahan selain itu. (Syarh Shahih Muslim, 5: 172).
Para ulama Al Lajnah Ad Daimah mengatakan, “Jika engkau ketiduran atau lupa sehingga luput dari waktu sholat, maka hendaklah engkau sholat ketika engkau terbangun dari tidur atau ketika ingat walaupun ketika itu saat terbit atau tenggelamnya matahari.” (Fatawa Al Lajnah Ad Daimah lil Buhuts Al ‘Ilmiyyah wal Ifta’, pertanyaan pertama dari Fatwa nomor 6196, 6: 10)
Namun, bagaimanapun keringanan yang diberikan, ingatlah tanpa melatih diri untuk bangun subuh maka kita sulit untuk sholat subuh.
Apalagi jika kita mengetahui keutamaan bagi orang yang sholat subuh tepat waktu.
Banyak sekali keutamaan yang akan kita dapat di waktu subuh.
Salah satu keutamaannya yakni Rasulullah SAW akan mendoakan umatnya yang bergegas melaksanakan sholat subuh tepat waktu.
Sebagaimana yang telah disebutkan dalam hadits yang artinya :
Ya Allah, berkahilah umatku selama mereka senang bangun subuh. (HR. Tirmidzi, Abu Dawud, Imam Ahmad, dan Ibnu majah)
Jika Rasulullah SAW yang berdoa, maka tidak akan ada hijab (penghalang) di antara beliau kepada Allah.
Karena kita semua tahu, Rasulullah adalah orang yang secara jasadiyah paling dekat dengan Allah.
Pada hadits lain, Rasulullah SAW pernah bersabda: