Dikutip dari Wikipedia, dahulu sholawat tahrim ini diperdengarkan di hampir seluruh masjid dan mushala di tanah air terutama di wilayah Jawa Timur.
Meski kini intensitasnya tidak seperti dulu, namun shalawat tarhim ini masih sering diperdengarkan selagi menunggu waktu subuh tiba atau sesaat sebelum adzan dikumandangkan.
Tak heran memang mengingat bait dan syairnya mengandung makna yang dalam.
Sholawat ini pertama kali dipopulerkan di Indonesia melalui Radio Yasmara (Yayasan Masjid Rahmat), Surabaya pada akhir tahun 1960an.
Penciptanya adalah Shaykh Mahmoud Khalil Al Hussary, ketua Jam’iyyatul Qurro’ di Kairo, Mesir.