Faktanya, sejarah mengatakan bahwa Babylonia memilih "menghapus" zodiak tersebut agar sesuai dengan kalender 12 bulan. Oleh sebab itu zodiak ke-13 tidak dipakai agar tidak merusak penanggalan.
Nasa mengklarifikasi bahwa mereka tidak mempelajari astrologi, melainkan astronomi.
Tidak seorang pun dapat membuktikan bahwa astrologi dapat digunakan untuk memprediksi masa depan termasuk apa yang akan terjadi.
“Astronomi adalah studi ilmiah mengenai segala hal di luar angkasa. Astrologi adalah hal yang lain, itu adalah keyakinan bahwa posisi bintang dan planet dapat memengaruhi hal ikhwal manusia. Astrologi tidak dianggap sebagai ilmu sains,” tulis NASA.
Walaupun tidak digunakan seperti kedua belas zodiak lainnya, ophiuchus tetap diklaim sebagai salah satu rasi bintang (zodiak). Namun, zodiak ini tidak digunakan bahkan hingga saat ini.
Oleh karena itu berita bahwa NASA menciptakan temuan baru berupa zodiak adalah hoaks dan telah diklarifikasi sendiri oleh pihak NASA bahwa temuan tersebut telah ada sejak ribuan tahun silam.