Ada orang tak buat apa-apa, tapi lidahnya luar biasa.
Ada orang mulutnya diam, tangannya tak berbuat no action, hatinya saja.
Kenapa orang mengejek? karena tidak klarifikasi, kenapa orang mengejek? karena tidak tabayyun.
2. allażī jama'a mālaw wa 'addadah
Lalu siapa lagi yang celaka?
Apalagi yang dilakukan orang ini? Lidahnya mengejek, tangannya mengejek, perbuatannya mencela, ada lagi perbuatannya yang mengerikan yakni mengumpul harta.
Ada kenikmatan sendiri menghitung hartanya tanpa memikirkan sedekah.
Hingga akhir hayat hanya menghitung dan mengumpulkan harta.
Apa yang bisa dibawa mati? Buat rumah wakaf misalnya untuk Tahfidz Qur'an. Itulah yang menolong di hadapan Allah SWT, yang lain tinggal.
3. yaḥsabu anna mālahū akhladah
dia menyangka hartanya itu membuat dia kekal abadi.
Tidak saudaraku, tapi dengan harta orang bisa abadi, contohnya Masjid Kesultanan Melayu Deli, dengan harta orang bisa abadi dengan cara membangun masjid.
Mengalirlah pahala, lapanglah kuburnya, dijauhkan Allah dari api neraka, dijadikan Allah kuburnya salah satu dari taman-taman surga.
4. kallā layumbażanna fil-ḥuṭamah
Tak ada gunanya itu semua, tak ada gunanya kau tumpuk dan hitung harta.