"ADB baru-baru ini menyelesaikan studi pra-kelayakan ETM dan sekarang mengerjakan studi kelayakan penuh," ujar Saeed.
Director General Southeast Asia Department ADB Ramesh Subramaniam juga mengungkapkan kerja sama ini akan berlaku tiga tahun dan bisa ditindak lanjuti kemudian.
Ke depan, kedua belah pihak akan membahas lebih spesifik terkait rencana PLN dalam mengurangi porsi PLTU dan beralih ke energi bersih.
"Tentu harapannya, pada COP berikutnya kami dan PLN mampu mempresentasikan kemajuan dari kerja sama ini. Harapannya, Indonesia akan lebih baik lagi dalam porsi energi bersih dan kami sangat senang bekerjasama dengan PLN dalam proyek energi bersih ini," ujar Ramesh Subramaniam.
Setelah penandatanganan MoU ini, PLN dan ADB akan mengembangkan program kerja sama tahunan.
Pada tahun 2022 dan seterusnya, PLN dan ADB bakal merancang peta jalan dalam rangka menghentikan penggunaan batu bara guna mencapai netralitas karbon pada tahun 2060 atau lebih cepat.