SRIPOKU.COM - Bagaimana hukumnya orang yang bersikap sombong? Berikut ini penjelasan Ustaz Khalid Basalamah.
Sombong termasuk ke dalam sifat yang tidak terpuji.
Maka dari itu, Allah tidak menyukai orang yang memiliki sifat sombong.
Dengan kata lain, orang yang merasa dirinya paling hebat dan kuat serta tak butuh bantuan orang lain.
Itu merupakan satu di antara sekian banyak ciri orang yang sombong.
Sikap sombong menjadi perbuatan yang tercela atau disebut dengan akhlak mazmumah.
Akhlakul mazmumah yaitu golongan akhlak atau tindakan buruk yang harus dihindari oleh setiap manusia.
Akhlak mazmumah ini harus dijauhi karena dapat mendatangkan mudharat bagi diri sendiri maupun orang lain.
Selain merugikan diri sendiri dan orang lain, apa hukumnya bagi orang yang memiliki sifat sombong?
Berikut ini penjelasan Ustaz Khalid Basalamah yang dibagikan melalui kanal YouTube Islam Terkini.
Baca juga: Apa Hukumnya tak Mengelap Air Wudhu saat Selesai Berwudhu? Benarkah Bisa Menghapus Dosa Seseorang?
Terkait hukum orang yang sombong, Ustaz Khalid Basalamah menuturkan jika sikap yang demikian diharamkan.
"Haramnya sifat sombong dan maksiat yang paling pertama terjadi di hadapan Allah Subhanahuwata'ala dari makhluknya adalah kesombongan," terangnya.
"Yaitu ilblis sombong terhadap Adam, tidak mau sujud atas perintah Allah Subhanahuwata'ala.
Jadi pada saat Allah SWT mengatakan sujudlah kalian semua setelah Aku ciptakan makhluk-Ku ini, semua malaikat sujud kecuali iblis," tambahnya.
Lebih lanjut mengenai kesombongan yang terjadi yaitu ketika iblis memberikan alasannya tidak mau bersujud kepada Adam.
Iblis mengatakan jika ia lebih baik dari Adam.
"Ketika iblis ditanya kenapa, saya lebih baik dari dia ya Allah, saya dari api dia dari tanah atau lumpur," jelas Ustaz Khalid Basalamah menerangkan sikap sombong iblis.
Maka bahasa ini termasuk ke dalam bahasa kesombongan.
Seakan-akan iblis ingin mengatakan ya Allah kenapa bukan saya yang disujudi.
Ini sudah termasuk kesombongan seperti halnya yang dilakukan oleh iblis.
Ustaz Khalid Basalamah menambahkan padahal Allah tidak pernah membedakan antara api dan lumpur.
"Jadi di sini haramnya sombong dan hati-hati temen-temen semua yang membawa pada diri kita merasa lebih dari orang lain, apa saja, atau pamer dan merendahkan orang lain masuk dalam bab kesombongan," terangnya.
Maka Nabi ingatkan umatnya, siapa yang dalam hatinya ada seperti biji sawi dari kesombongan tidak akan mencium bau surga.
Bahkan baru niat (pamer) saja sangat dilarang oleh Bai.
Apalagi memamerkan sesuatu dengan merendahkan orang lain sangat tidak disukai oleh Allah.
"Hati-hati, tidak perlu, semuanya kita harus tutup itu, justru seorang muslim dan muslimah terbalik, makin Allah SWT berikan kepada dia, makin dia merenndah," tutur Ustaz Khalid Basalamah.
Ada hadits Nabi Sholallahu'alaihi wa sallam yang berbunyi,
Ada hamba-hamba Allah yang dititipkan pada mereka harta yang karena bila di tangan mereka, mereka mengetahui hak orang lain, sehingga Allah terus memberikan kepada mereka.
"Karena ia selalui kasih (sedekah) dan tidak sombong," lanjut Ustaz Khalid Basalamah.
"Dan selama mereka masih berjalan begitu, maka Allah akan terus alirkan, kapan mereka berhenti membantu orang lain atau merasa sombong dan merendahkan orang lain, maka Allah akan berhentikan dan Allah memberikan kepada hamba-hambaNya yang lain," imbuhnya.
Demikianlah hukum orang yang sombong bahkan merendahkan orang lain sebagaimana yang disampaikan Ustaz Khalid Basalamah.
(*)