SRIPOKU.COM - Berikut bacaan doa akhir Sya'ban saat memasuki awal Ramadhan 1442 Hijriyah.
Tinggal hitungan hari di akhir bulan Sya'ban yang akan segera berganti bulan Ramadhan.
Seringkali orang ribut-ribut di akhir Sya'ban menunggu awal puasa, lupa begitu masuk Ramadhan doanya tidak dibacakan.
Doanya oleh Nabi setiap akhir bulan Sya'ban memasukki awal Ramadhan, jadi begitu kelihatan hilalnya karena nanti akan dilihat.
Berikut bacaan doa yang disampaikan langsung oleh Nabi setiap akhir bulan Sya'ban memasukki awal Ramadhan.
Allahumma ahillahu 'alainaa bilyumni wal iimaan wassalamatii wal islam hilala khoirin wa rusydin, robbi wa robbukallah
Artinya:
“Ya Allah, Jadikanlah bulan ini kepada kami dalam kondisi aman dan hati kami penuh dengan keimanan, dan jadikanlah pula bulan ini kepada kami dengan kondisi selamat dan hati kami penuh dengan keislaman. Rabb ku dan Rabb mu Allah. Bulan petunjuk dan bulan kebaikan.” (HR. Turmudzi)
"Awas hati-hati doa ini sangat penting karena nanti akan menentukan apakah Allah akan memberikan kita kekuatan atau tidak saat ramadhan," jelas Ustaz Adi Hidayat.
"Ini doa dibacakan saat nanti hilal sudah terlihat, kalau ada pengumuman dari pemerintah Alhamdulillah hilal sudah terlihat kami tetapkan misalnya besoknya bulan Ramadhan," jelasnya.
Baca juga: Jarang Diketahui, Selain Puasa & Tarawih, Ini 5 Amalan Penting yang Bisa Dilakukan di Bulan Ramadhan
Niat dan Tata Cara Mandi Wajib Jelang Masuknya Puasa Ramadhan 2021
Berikut ini tata cara mandi wajib yang benar diuraikan oleh Ustaz M. Saiyid Mahadhir, Pengajar Ponpes Raudhatul Ulum Sakatiga.
Tata Cara Mandi Wajib yang Benar
Berikut Tata Cara Mandi Wajib yang Benar untuk seorang muslim/mah wajib mandi saat mengalami hal-hal berikut: (1) keluar mani, (2) Hubungan suami istri, (3) Selesai haidh, (4) sehabis melahirkan dan nifas, (4) meninggal dunia.
Adapun tata cara mandi wajibnya minimal dengan memenuhi beberapa ketentuan berikut ini:
(1) niat mandi wajib
(2) menghilangkan najis dan
(3) meretakan air ke seluruh tubuh.
Jika itu sudah dilakukan maka mandi wajibnya sudah dinilai sah, setelah itu boleh melakukan aktivitas yang mensyaratkan suci dari hadats besar.
Namun demi kesempurnaan dari mandi wajib, maka ada baiknya aktivitas mandi ini dilakukan dengan cara-cara berikut ini:
Dengan berlandaskan hadits Rasulullah saw riwayat Aisyah dan Maimunah yang dikeluarkan oleh Imam Al-Bukhari dan Muslim, juga hadits dari Jubair bin Muth’im yang dikeluarkan oleh Imam Ahmad, Imam As-Syairozi mulai menjelaskan yang kemudian di jalaskan oleh imam An-Nawawi bahwa teknis mandi wajib tersebut sebagai berikut:
- Dimulai dengan basmalah dan niat mandi wajib.
- Mencuci kedua telapan tangan sebanyak tiga kali.
- Mencuci kemaluan, untuk menghilangkan najis baik depan maupun belakang.
- Berwudu seperti wudu shalat.
Hanya saja ada sedikit perbedaan diantara para ulama, apakah membasuh kakinya didahulukan atau diakhirkan setelah selesai mandi.
Namun pilihan mana saja yang dipilih semuanya dibenarkan, karena itu masih disebut dengan
wudu, dan wudunya tetap sah.
Termasuk diantaranya pilihan untuk mengakhirkan wudu.
- Mengambil air lalu menggosokkan jari-jari ke sela-sela rambut hingga mengenai kulit kepala dan jenggot (bagi yang ada).
Untuk memastikan bahwa tidak ada bagian tubuh yang tidak terkena air.
Terlebih bagi perempuan yang rambutnya panjang dan tebal.
- Kemudian membasuh kepala tiga kali, agar dipastikan bahwa semua rambut dan kulit kepala terkena air.
- Lalu meratakan air keseluruh tubuh sambil menggosokkan tangan kesemua badan, dan dimulai dari bagian badan sebelah kanan, tiga kali.
- Pindah dari tempat berdiri, lalu kemudian membasuh kedua kaki.
Karena dikhawatirkan bagian dalam telapak kaki tidak terkena air.
Baca juga: Apa Hukum Menggunakan Siwak Bagi Orang yang Berpuasa dan Penggunaan Pasta Gigi? Begini Penjelasannya
SUBSCRIBE US