SRIPOKU.COM, PALEMBANG - 15 orang kader dan eks kader Demokrat terdeteksi mengikuti kongres luar biasa (KLB).
Sebelumnya 3 DPC di Sumsel tak menghilang jelang dilaksankan KLB di Deli Serdang Sumatera Utara (Sumut).
Ketua Badan Pembinaan Organisasi Kaderisasi Keanggotan DPD Partai Demokrat Sumsel Firdaus Hasbullah, yang mengaku dapat informasi "inteligent" kader Demokrat di lapangan.
"Ada 15 dari Palembang, setelah kita dapat informasi di lapangan ternyata ada yang terdeteksi ke sana"
"Yang saya ketahui seperti mantan ketua DPC Musi Rawas, dan dikabarkan juga Sekretaris DPC Banyuasin sekarang," kata Firdaus, Jumat (5/3/2021).
Selain itu, terdapat pula pengurus PAC di Kecamatan IT III Palembang yang terdeteksi menghadiri KLB yang dianggap ilegal tersebut.
"Mungkin yang lain (15) bukan pengurus inti selama ini, dan kita tetap mencari tahu. Namun yang pasti, semua bukan kader Demokrat lagi, dan ketua DPD sudah memastikan jika mengatakan ada mandat dari DPD itu palsu dan tidak benar," tegasnya.
Sementara, Sekretaris DPC Partai Demokrat Palembang Anton Nurdin menegaskan, DPC Demokrat Palembang solid mendukung kepemimpinan AHY sebagai ketua umum.
Jangan lupa juga subscribe, like dan share channel Instagram Sriwijayapost di bawah ini:
Ia pun menyebut, KLB yang akan digelar di The Hill Hotel dan Resort Sibolangit tersebut ilegal.
"Setahu kita, ada pengurus PAC IT III yang dikabarkan hadir dalam KLB, namun Demokrat memastikan sudah memecatnya, dan kami tidak memberikan mandat kesiapapun," ucap Anton.
Sebelumnya, Ketua DPD Partai Demokrat Sumsel Ishak Mekki mengatakan, apel siaga diikuti 14 DPC kabupaten/kota di Sumsel, dengan rincian 8 DPC hadir langsung di Hotel Excelton, yakni DPC Demokrat PALI, OKI, Lubuklinggau, Prabumulih, Palembang, OKU, Banyuasin, Musi Rawas.
Kemudian 4 DPC sudah mengkonfirmasi hadir dan dalam perjalanan yakni DPC Demokrat Empat Lawang, Muratara, OKU Timur dan OKU Selatan, 2 DPC mengikuti secara virtual karena sedang berada di Jakarta (Ketua DPC Muara Enim dan Lahat).
Sementara 3 DPC diketahui "menghilang" karena tak memberikan konfirmasi atau tak hadir, yakni DPC Ogan Ilir, Pagaralam dan Musi Banyuasin (Muba).
"Yang tak hadir secara langsung kita minta untuk menshare lokasi terkini, untuk kemudian dipantau langsung oleh DPP," ungkap Ishak.