Saya Merasa Prihatin: Kisah Bripka Chandra, Polisi Air Polda Sumsel yang Rela Mengajar tanpa Dibayar

Penulis: Chairul Nisyah
Editor: RM. Resha A.U
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sosok Bripka Chandra, Polisi Air Polda Sumsel yang menjadi guru Bagi Murid SD di Kepahyang, Bayung Lincir, Musi Banyuasin. Atas dasar keprihatinan dan kemanusiaan, Bripka Chandra mengaku melakukan hal itu tanpa dibayar.

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Mengenal sosok Bripka Chandra, Polisi Air Polda Sumsel yang juga merupakan sosok guru bagi siswa SD Kepahyang, Bayung Lincir, Musi Banyuasin.

Bripka Chandra, merupakan anggota Polisi Air Polda Sumsel hang setiap harinya bertugas di kawasan perairan Kepahyang Kecamatan Bayung Lincir, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.

Sudah 3 tahun dirinya bertugas menjaga perairan di kewasan tersebut.

Pria kelahiran Palembang, 4 Juli 1987 ini rupanya memiliki jiwa sosial cukup tinggi, terlebih pada siswa-siswi di Sekolah Dasar tempat ia bertugas.

Baca juga: Puluhan Personil Polri di Wilayah Hukum Polres OKU terima Penghargaan dari Kapolda Sumsel

Baca juga: Launching Pemasangan Stiker Tanda Lunas Pajak Ranmor, Wakapolda Sumsel: Menanamkan Kesadaran

Pasalnya, Bripka Chandra juga dikenal sebagai sosok guru bagi murid SD Kepahyang, Bayung Lincir, Musi Banyuasin.

Bermula dari rasa prihatinnya pada murid-murid sekolah dasar yang ada di dekat tempat ia bertugas.

Ia melihat di masa pandemi covid-19 ini, banyak anak-anak yang tidak bersekolah.

Aturan pemerintah mewajibkan anak-anak untuk bersekolah malului aplikasi virtual, sedangkan tidak semua murid di kawasan tempat ia bekerja mampu untuk melakukannya.

"Saya merasa prihatin pada murid sekolah dasar yang tidak bisa melakukan proses belajar mengajar melalui daring. Tidak semua dari mereka mengerti dan bisa menggunakan handphone," ujar Bripka Chandra saat dirinya sedang berada di Palembang, Sabtu (27/2/2021).

Melihat kondisi tersebut, hati Ayah satu orang anak ini terpanggil untuk menjadi sosok guru bagi siswa sekolah dasar di kawasan tempatnya bekerja, Kepahyang, Bayung Lincir, Musi Banyuasin.

Baca juga: Hadiri Upacara Operasi Gaktib & Yustisi Polisi Militer 2021, Kapolda Sumsel: Siap Mendukung Penuh

Baca juga: Seragam Baru Satpam Mirip Seragam Polisi, Ini Penjelasan Kabid Humas Polda Sumsel

Setiap hari, diselah waktu istrahatnya sebagai seorang Polair Polda Sumsel, Bripka Chandra menyempatkan diri untuk menemui anak muridnya untuk mengajar.

Menurut Bripka Chandra, dirinya mengajar tidak hanya dikelas sekolah saja, terkadang ia mengajar di depan rumah warga yang secara sukarela meminjamkan halamannya.

Tidak hanya itu, Chandra pun perna mengajar para siswa nya di kebun-kebun dekat rumah warga sekitar.

"Kadang seperti sedang mengajar dan belajar di sekolah alam. Di alam terbuka," ujar Bripka Chandra dengan ramah.

Untuk tugasnya sebagai seorang guru, Bripka Chandra mengaku tidak dibayar untuk hal itu.

Dirinya mengatakan hal ini dilakukannya semata-mata hanya untuk membebaskan para generasi muda dari buta huruf.

"Saya seorang Polisi Air Polda Sumsel, tugas utama saya menjaga perairan di kawasan Indonesia untuk tetap terjaga keaamanannya. Menjadi guru panggilan jiwa saya, sebagai serang manusia yang peduli pada generasi muda, saya iklhas melakukan nya," tegasnya.

Baca juga: Satu Anggota Dinyatakan Positif Gunakan Narkoba Seusai Tes Urine Dadakan, Ini Kata Kapolda Sumsel

Baca juga: Perintah Kapolri, 130 Anggota Dit Samapta Polda Sumsel Jalani Tes Urine Dadakan

Atas pengabdiannya pada masyarakat sekitar, Bripka Chandra mendpat penghargaan dari UPTD Dinas Pendidikan Kecamatan Bayung Lincir, sebagai guru teladan, pahlawan tanpa jasa, dikawasan tersebut.

Bripka Chandra bergabung sebagai anggota Kepolisian Air Polda Sumsel sejak tahun 2006 lalu.

Ia juga merupakan sosok suami dan ayah dikeluarganya.

Menikah dengan seorang wanita bernama Fuji, Brika Chandra dikarunian seorang anak bernama Quen yang baru berusia 6 tahun.

Pria yang memiliki hobi batminton ini merupakan lulusan dari SD N 190 Palembang tahun 1998, SMP N 18 Palembang tahun 2001, SMK Pelayaran Palembang tahun 2004 dan Alumni Universitas Sjakhkyakirti Palembang.

Baginya, hidup yang baik merupak hidup yang mampu memberikan manfaat baik untuk orang lain.

"Sebisa mungkin saya berusaha untuk hidup dan memberikan manfaat baik bagi orang disekitar saya. Agar hidup terasa lebih hidup," ujar Chandra.

Berita Terkini