SRIPOKu.COM - Kata sami'na wa atho'na yang sering dijadikan kalimat solusi dari sebuah permasalahan, kira-kira apa artinya?
Kata sami'na wa atho'na kerap kali dijadikan kata-kata nasihat.
Kalimat sami'na wa atho'na ini sangat melekat di umat muslim terutama yang menempuh pendidikan di pesantren.
Kata sami'na wa atho'na terdengar tak asing, namun hanya segelintir yang mengetahui artinya bahkan maknanya.
Secara singkat, sami'na wa atho'na artinya kami mendengar dan kami taat.
Terlebih lagi bagi orang-orang Islam yang sudah sepantasnya mengetahui apa makna dari kalimat "Sami'na Wa Atho'na" ini sebagaimana yang tercantum dalam QS. Al-Baqarah [2]:285.
Dalam ayat tersebut menggambarkan orang-orang beriman yang bersama Rasulullah, dimana mereka telah beriman kepada Allah, para malaikat, Kitab-kitab-Nya dan kepada para Rasul-Nya.
Baca juga: Apa Arti Istidraj dan Bedanya dengan Berkah? Kenali Tanda-tanda Kenikmatan yang Diberikan Allah SWT
Dalam sebuah ceramah yang tayang di kanal YouTube religiOne, Syekh Ali Jaber menyampaikan cara meminta ampunan atas dosa yang dilakukan terhadap Allah Subhanahuwata'ala.
Oleh sebab itu ini adalah kesempatan untuk kita menghayati dan semuanya hafal, tiga ayat terakhir surat Al-Baqarah.
"Betapa besarnya Allah Subhanahuwata'ala menunjukkan ampunannya dan kasih sayangnya Allah Subhanahuwata'ala kepada kita," ungkapnya.
Berikut bacaan Q.S Al-Baqarah ayat 284
لِّلَّهِ مَا فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَا فِى ٱلْأَرْضِ ۗ وَإِن تُبْدُوا۟ مَا فِىٓ أَنفُسِكُمْ أَوْ تُخْفُوهُ يُحَاسِبْكُم بِهِ ٱللَّهُ ۖ فَيَغْفِرُ لِمَن يَشَآءُ وَيُعَذِّبُ مَن يَشَآءُ ۗ وَٱللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ Arab-Latin:
lillāhi mā fis-samāwāti wa mā fil-ard, wa in tubdu mā fī anfusikum au tukhfuhu yujāsibkum bihillāh, fa yagfiru limay yasyā`u wa yu'ażżibu may yasyā`, wallāhu 'alā kulli syai`ing qadīr
Artinya:
Kepunyaan Allah-lah segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi.
Dan jika kamu melahirkan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu menyembunyikan, niscaya Allah akan membuat perhitungan dengan kamu tentang perbuatanmu itu.
Maka Allah mengampuni siapa yang dikehendaki-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya; dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
"Ketika turun ayat ini, para sahabat yang mengerti bahasa Alquran, memahami isi kandungan Alquran, cukup mulianya guru mereka adalah Nabi Muhammad Sholallahu'alaihiwasalam," jelasnya.
"Betapa berat dari makna lillāhi mā fis-samāwāti wa mā fil-ard, coba bayangkan kalau kita hayati dari ayat ini, wa in tubdu mā fī anfusikum au tukhfuhu yujāsibkum bihillāh, barangsiapa mau membuka isi hatinya, maupun dia sembunyikan di dalam di dalam hatinya, tetep dua-duanya bakal dihisab oleh Allah," lanjutnya.
"Mohon maaf siapa di antara kita yang tidak ada bisikan qalbu, siapa di antara kita yang ada di dalam hatinya sifat atau hal-hal yang tidak disukai dengan kawannya dan saudaranya, coba kalau semua orang tau isi hati kita mungkin banyak berpecah belah di tengah kita," tuturnya.
"Dan siapa di antara kita yang mampu menolak bisikan qalbu apalagi bisikan yang buruk, ada nggak di dalam perasaan hati kita ingin berbuat dosa maksiat, ternyata itu keinginan di hati pun bakal dihisab oleh Allah, bisa jadi
fa yagfiru limay yasyā`u, bisa jadi wa yu'ażżibu may yasyā`, gara-gara bisikan ini bisa diampuni dan juga bisa diazab," lanjutnya.
"wallāhu 'alā kulli syai`ing qadīr, Allah maha mampu atas segala sesuatu, termasuk bisikan qalbu," jelas Syekh Ali Jaber.
Baca juga: Jangan Takut, Sebesar Apapun Dosamu Jika Ucapkan Ini Allah SWT akan Ampuni, Baca Surat Ini!
Sahabat melulu datang kepada Rasul, ya Rasulullah gimana ayat ini berat, ndak mampu kita, bagaimana sikap kita terhadap ayat ini, semua termasuk apa yang kita fikirkan, apa yang kita bisikkan dalam hati, bakal dihisab oleh Allah, kayaknya berat ya Rasulullah.
Rasul Sholalallahu'alaihiwasalam hanya menyikapi satu.
Sami'na wa atho'na, sami'na wa atho'na, sami'na waatho'na.
Dan masih para sahabat melulu menyampaikan kepada Rasul Sholallahu'alaihiwasalam dan Rasul tidak melebihi dengan kata sami'na waatho'na sampai mereka mengikuti Nabi Muhammad Sholallahu'alaihiwasalam.
Sami'na wa atho'na, sami'na wa atho'na, sampai mereka bener-bener meyakini dan menerima walaupun begitu berat yang dihadapi oleh mereka, tapi mereka menerima, menunjukkan kepada Allah bagaimana sami'na wa atho'na, mendengar perintahmu ya Allah dan kami bertaat kepadamu.
Baca juga: Tak Banyak yang Tahu, Arti Tabayyun dan Pentingnya Tabayyun, Inilah Bahayanya Meninggalkan Tabayyun!
SUBSCRIBE US