Setelah lulus SD, Soeharto meneruskan ke Schakel School, sebuah sekolah menengah pertama di Wonogiri.
Karena jaraknya jauh dari rumah buliknya, dia pun harus pindah.
Demi bisa terus sekolah, Soeharto rela menumpang tinggal di rumah kakak Sulardi, sahabatnya, di Selogiri.
Soeharto dan Sulardi dapat jatah sekamar berdua.
Belum lama tinggal di sana, kakak Sulardi cerai dengan suaminya.
Terpaksa Soeharto mencari tempat "numpang tidur" yang baru.
Oleh bapaknya, Soeharto dititipkan pada sahabatnya, Hardjowijono.
Seorang pensiunan yang enggak dikarunia anak, yang tinggal di Wonogiri.
Pada 1939, Soeharto menamatkan sekolah menengah pertamanya.
Menjelang ujian kelulusan, gelombang protes bangsa Indonesia terhadap penjajahan pemerintah kolonial Belanda tambah kencang.
Saat itu, Soeharto tak peduli lantaran sedang berkonsentrasi penuh pada ujian kelulusan.
Setelah tamat, Soeharto memutuskan kembali ke Wuryantoro, tempat buliknya (tante).
Soeharto kembali ke sana karena bapaknya tak mampu membiayai melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi.
Maka, Soeharto berniat meminta tolong dicarikan pekerjaan oleh pakliknya (paman).
Cerita Perjalanan Karier Soeharto