"Tapi saya bilang ke mereka, saya harus batasi, karena saya sekarang berterima kasih kepada Ibu Megawati Soekarnoputri, saya sudah kader PDI Perjuangan," sambung Ruhut.
Diketahui, terdapat empat faksi dari forum pendiri dan senior Partai Demokrat yang menyuarakan keluhan DPD maupun DPC terhadap kepemimpinan AHY, hingga menginginkan Moeldoko jadi ketua umum Demokrat melalui KLB.
Empat faksi itu di antaranya, faksi mantan ketua umum Partai Demokrat Subur Budi Santoso, faksi ketua umum Demokrat hasil Kongres 2005 di Bali Hadi Utomo (almarhum).
Kemudian, faksi Anas Urbaningrum yang merupakan ketua umum Demokrat hasil Kongres di Bandung pada 2010, dan faksi Marzuki Alie.
Ngopi biasa
Sementara itu, Kepala Staf Presiden Moeldoko mengaku heran dengan ramainya pertemuan antara dirinya dengan sejumlah pengurus dan mantan pengurus partai Demokrat.
Menurutnya pertemuan tersebut merupakan hal biasa dan telah dilakukan beberapa kali.
Hal itu disampaikan Moeldoko di kediamannya di Jalan Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (3/2/2021).
"Begini ya bingung juga saya ya orang ngopi-ngopi kok bisa ramai begini. Apalagi ada yang grogi lagi. Saya itu ngopi-ngopi saja. Beberapa kali di sini (rumah) ya di luar biasa saya bicarakan," kata Moeldoko.
Moeldoko mengatakan tidak hanya dirinya yang didatangi pengurus dan mantan pengurus Demokrat tersebut.
Menurut dia, Menteri Kordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan juga pernah didatangi anggota dan mantan anggota Demokrat tersebut.
"Pak LBP juga pernah cerita sama saya. Saya juga didatangi oleh mereka-mereka, saya juga sama. Tapi gak ribut begini," kata dia.
Moeldoko mengatakan permasalahan ditubuh partai Demokrat merupakan dinamika partai biasa.
Pengurus partai seharusnya tidak perlu takut, karena di Partai Demokrat ada Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
"Saya ini siapa sih. Saya ini apa biasa biasa aja. Di Demokrat ada pak SBY ada putranya mas AHY, apalagi dipilih secara aklamasi kenapa mesti takut ya . Kenapa mesti menanggapi seperti itu? Wong saya biasa biasa saja. Dinamika dalam sebuah parpol ya biasa ya seperti itu," katanya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul DPC Demokrat Dijanjikan Uang Rp 100 Juta Untuk Gerakan Kudeta AHY, Beberapa Sudah Menerima, https://www.tribunnews.com/nasional/2021/02/03/dpc-demokrat-dijanjikan-uang-rp-100-juta-untuk-gerakan-kudeta-ahy-beberapa-sudah-menerima.
Penulis: chaerul umam
Editor: Eko Sutriyanto