SRIPOKU.COM, JAKARTA--Mantan politisi Partai Demokrat, Ruhut Sitompul mengatakan, pernah diminta kader Partai Demokrat untuk membujuk Moeldoko menjadi Ketua Umum Demokrat.
"Mereka cerita ke saya, kan saya dekat dengan Pak Moeldoko. Mereka bilang, abang dong bantu biar Pak Moeldoko mau jadi ketua umum, kalau mau, kami mau melakukan KLB (Kongres Luar Biasa)," ujar Ruhut Sitompul saat dihubungi, Jakarta, Rabu (3/2/2021).
Menurutnya, permintaan tersebut disampaikan secara langsung saat dirinya berkunjung ke daerah dan ada juga kader daerah yang menghubungi lewat telepon.
• Partai Demokrat Sumsel Siap Pasang Badan Bela AHY, Ungkap Isu Kudeta sudah Dilontarkan Sejak Era SBY
"Bahkan mereka bilang, abang baliklah (ke Demokrat), saya bilang tidak bisa, saya sudah jadi kader PDI Perjuangan," ucap Ruhut.
Ruhut melihat, sebagian kader yang ada di Dewan Pimpinan Daerah (DPD) dan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Demokrat, menginginkan adanya KLB karena mengeluh dengan kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Keluhan kader daerah, kata Ruhut, tidak berani disampaikan secara langsung ke DPP Demokrat, tetapi hanya bisa curhat kepada dirinya dan senior lainnya yang saat ini ada empat faksi ingin adanya KLB.
"Memang betul ada empat faksi itu. Tapi sekarang saya kaget, faksi ini bergabung dan menjadikan AHY musuh bersama, mereka datang ke saya juga, menyampaikan keluhan daerah soal macam-macam," kata Ruhut.
• Fakta Sarah Azhari Terinfeksi Covid-19 di Amerika Serikat, Alami 6 Gejala, Dianggap Sakit Biasa
"Tapi saya bilang ke mereka, saya harus batasi, karena saya sekarang berterima kasih kepada Ibu Megawati Soekarnoputri, saya sudah kader PDI Perjuangan," sambung Ruhut.
Diketahui, terdapat empat faksi dari forum pendiri dan senior Partai Demokrat yang menyuarakan keluhan DPD maupun DPC terhadap kepemimpinan AHY, hingga menginginkan Moeldoko jadi ketua umum Demokrat melalui KLB.
Empat faksi itu di antaranya, faksi mantan ketua umum Partai Demokrat Subur Budi Santoso, faksi ketua umum Demokrat hasil Kongres 2005 di Bali Hadi Utomo (almarhum).
Kemudian, faksi Anas Urbaningrum yang merupakan ketua umum Demokrat hasil Kongres di Bandung pada 2010, dan faksi Marzuki Alie.
Ngopi biasa
Sementara itu, Kepala Staf Presiden Moeldoko mengaku heran dengan ramainya pertemuan antara dirinya dengan sejumlah pengurus dan mantan pengurus partai Demokrat.
Menurutnya pertemuan tersebut merupakan hal biasa dan telah dilakukan beberapa kali.