"Saya ulangi, body atau casing-nya sudah kita temukan."
"Beacon (batrei) sudah kita temukan. Tinggal kita mencari memori," tegasnya.
"Kita harus mencari secara manual, karena sinyal sudah lepas. Ini yang namanya faktor kesulitan," tambah dia.
Ia kembali memohon dukungan dan doa untuk proses pencarian memori CVR Sriwijaya Air.
"Mohon kesabaran, teliti. Mudah-mudahan dua hingga tiga hari ke depan kita bisa mendapatkan," ungkapnya.
Adapun kendala yang dihadapi dalam proses pencarian yakni kesulitan dalam jarak penglihatan.
"Semakin banyak penyelam yang mencari, ini membuat (air) riak-riak, itu akan membuat keruh di bawah."
"Ini tantangan yang harus kita selesaikan, namun itu bukan tantangan yang kita hadapi."
"Mudah-mudahan kita bisa selesaikan dengan cepat," pungkasnya.
FDR Ditemukan
Sebelumnya, black box berupa Flight Data Recorder (FDR) Sriwijaya Air ditemukan pada Selasa (12/1/2021) pukul 16.40 WIB.
Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto melaporkan, dua underwater acoustic beacon juga ditemukan.
"Dilaporkan pula underwater acoustic beacon ditemukan sebanyak dua," ujarnya di Terminal JICT 2, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, dikutip dari siaran langsung YouTube Kompas TV, Selasa.
"Artinya, satu lagi Cockpit Voice Recorder masih perlu dicari dengan tanpa adanya bantuan yaitu beacon tersebut," jelasnya.
"Namun kami meyakini semua bahwa beacon yang ada di cockpit voice juga ditemukan di sekitar itu, maka dengan keyakinan yang tinggi, cockpit voice akan segera ditemukan," lanjut Hadi.