"Terus aku terima, aku bayar Rp 200.000. Ternyata enggak ada yang pesan," ceritanya.
Dari resi yang diterima, diketahui barang dibeli dari e-commerce Shopee yang dikirim melalui layanan ekspedisi J&T.
Pada kolom pengirim, hanya tertera nama toko yakni D.N.Y.H Shop lengkap dengan kontak nomornya.
Dalam daftar produk, tertulis tas warna cokelat.
"Pas dibuka ternyata tasnya warna abu-abu, terus jelek banget lagi," kata Resa.
Ibunya sempat menghubungi nomor pengirim yang tertera di resi.
Alih-alih mendapat penjelasan, nomor ibunya justru diblokir si pengirim.
Bukan hanya sekali. Kejadian serupa menimpa Resa dua kali, di mana satu paket lainnya ditujukan atas nama ayahnya dengan alamat rumah yang sama dengan paket sebelumnya.
Pernah terjadi
Modus "paket tak bertuan" sebenarnya sudah pernah terjadi tahun 2018 lalu.
Bahkan saat itu, beredar pesan berantai di sejumlah grup WhatsApp soal paket misterius dari China.
Kendati sempat disebut pesan hoaks oleh Polri, namun beberapa masyarakat mengaku benar-benar menerima paket misterius dari China padahal tidak merasa pernah membelinya secara online.
Salah satunya dialami oleh Angel.
Tahun 2018 lalu, sebuah paket misterius ditujukan kepadanya di alamat kantornya yang berada di Palmerah, Jakarta Pusat.
Alamat tersebut memang kerap digunakannya untuk melakukan transaksi online.
Baca tanpa iklan