Tujuannya memastikan Hilda yang dikenal Indra karena bekerja jadi pegawai satu rumah makan di Terminal Kampung Rambutan sepenuhnya tewas.
"Setelah memastikan korban tewas pelaku turun dari bus memanggil Muhammad Qhairul Fauzi alias Unyil (20) yang merupakan kernetnya saat menjadi sopir bus Mayasari," tuturnya.
Ditemukan warga
Pencari love bird pertama kali menemukan mayat Hilda karena kakinya menyembul. Setelah melapor polisi, barulah tampak kondisi mayat hampir membusuk pada Minggu (7/4/2019).
Identitas korban saat itu berstatus Mrs X, karena polisi sama sekali tak menemukan identitas padanya.
Polisi sulit mengungkap siapa gerangan Mrs X itu karena tak ada CCTV di lokasi. Ciri-ciri fisik korban yang disebar pun tak membuahkan hasil.
Identifikasi lewat sidik jari gagal karena Hilda belum melakukan perekaman pembuatan KTP elektronik.
Berbilang hari, bulan, hingga tahun, lantaran terus dihantui sosok Hilda, Unyil menceritakan keterlibatan dirinya dalam pembunuhan istri siri Indra ke warga.
Belakangan warga tadi melapor pada Senin (14/12/2020) lalu Unit Reskrim Makasar langsung mencari keberadaan Unyil.
Pertama kali polisi mendatangi pihak keluarga dan menyodorkan pakaian yang terakhir kali dipakai korban.
Sehari-hari korban menjadi pegawai rumah makan di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur.
"Pihak keluarga langsung menangis dan membenarkan," ucap Kanit Reskrim Polsek Makasar Iptu Mochamad Zen.
Selanjutnya, polisi melanjutkan penyelidikan untuk membuat kasus ini terungkap dan terang siapa pelakunya.
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Bantu Sopir Buang Jasad Istri Siri, Kernet Bus Ungkap Cara Korban Dikuburkan: Saya Pegang Tangannya