Laporan wartawan Sripoku.com, Maya Citra Rosa
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Kemacetan kendaraan terjadi di sejumlah ruas jalan menuju Polda Sumsel, mulai dari Jalan KM 5, Jalan Demang Lebar Daun dan Jalan Sudirman Kota Palembang, Kamis (17/12/2020).
Semua kendaraan diminta untuk memutar arah balik karena akan adanya aksi unjuk rasa yang akan digelar di Mapolda Sumsel.
Nampak para pengendara kebingungan akan memutar ke arah mana, karena terjadi kemacetan yang parah.
Hingga Pukul 14.00 saat ini, Kamis (14/12/2020) terlihat pengendara yang merasa kesal dengan penutupan jalan yang dilakukan.
Di sekitar pasar KM 5 dipasang pembatas, juga di depan jalan Demang Lebar Daun dipasang kawat berduri yang membatasi.
Hal serupa juga dilakukan di jalan Sudirman tepatnya di depan makan pahlawan.
Para aparat kepolisian dan TNI berjaga ketat di setiap pembatas jalan yang sudah ditentukan.
"Putar balik, putar balik, ada demo," ujar pengendara.
Salah seorang warga mengungkapkan, dirinya sudah hampir satu jam mencari jalan alternatif.
Namun jalan alternatif yang ditemukan kondisinya sama, mengalami kemacetan.
"Saya satu jam hanya putar-putar cari jalan alternati, semua jalan terkunci," kata dia.
Seharusnya kata dia, polisi tak perlu melakukan penutupan.
Cukup diatur saja lalu lintas yang ada.
Sehingga kemacetan tak terjadi.
Sementara di sekitar Polda Sumsel, sudah nampak kumpulan orang yang berpakaian putih menunggu massa yang akan datang bersama-sama.
Jalanan menuju Polda Sumsel pun tampak sudah steril oleh masa. Tampak juga polisi berjaga untuk mensterilkan lokasi unjuk rasa.
Penutupan jalan akan dilakukan diperkirakan hingga pukul 17.00 Sore nanti.
"Tutup sampai jam 5 sore nanti," ujar salah seorang aparat TNI yang berjaga.
4 Jalan Ditutup
Aksi unjuk rasa 1712 rencananya akan berlangsung di Mapolda Sumsel, Kamis (17/12/2020) siang.
Antisipasi hal tersebut, Polda Sumsel melakukan penutupan di sejumlah arus lalu lintas menuju Mapolda Sumsel.
Bahkan sejumlah jalan menuju Polda Sumsel sudah dipasang kawat berduri oleh pihak kepolisian.
Setidaknya ada empat penjuru jalan menuju Polda Sumsel yang dilakukan penutupan jalan yakni dari arah simpang Sekip menuju Polda Sumsel tepatnya didepan Taman makam pahlawan, kemudian dari arah Demang Lebar Daun menuju Polda Sumsel tepatnya di depan Hotel Amaris, dari arah Palimo menuju Polda Sumsel di depan RS Polri M Hasan, dan dari Basuki Rahmat menuju Polda Sumsel di depan RM Pagi Sore.
Kasatlantas Polrestabes Palembang, Kompol Yakin melalui Kanit Turjawali, Iptu Kurniawan mengatakan penutupan sejumlah jalan menuju Polda Sumsel ini untuk mengantisipasi aksi yang akan berlangsung pada pukul 13.00 WIB.
Walau pun aksi tidak mendapatkan izin dari pihak kepolisian, antisipasi tetap dilakukan.
"Kita melakukan antisipasi pengalihan arus lalu lintas di empat penjuru jalan yang menuju arah Polda Sumsel," kata Iptu Kurniawan saat dikonfirmasi, Kamis (17/12/2020).
Dengan pengalihan arus lalu lintas ini, masyarakat diminta untuk mencari alternatif penghubung jalan sementara waktu
"Jadi kami mengimbau untuk mencari alternatif jalan lain. Untuk sementara jangan dulu melewati jalan yang mengarah ke Polda Sumsel," ungkapnya.
Diketahui, akibat pengalihan arus lalu lintas ini sejumlah jalanan terlihat macet dan dipadati oleh kendaraan karena tidak mengetahui adanya pengalihan arus lalu lintas ini.
Aksi 1712
Menruut informasi yang ditemima Sripoku.com sejumlah massa yang mengatasnamakan diri gerakan rakyat anti kezoliman (Gebrak) Sumatera Selatan (Sumsel) akan mengelar aksi pada Kamis (17/12/2020) di Mapolda Sumsel.
Aksi rencananya akan dilaksanakan pukul 13.00 WIB.
Ada pun tuntutan yang akan dilakukan minta dibebaskannya Rizieq Shihab tanpa syarat.
Selain itu, massa juga meminta setop kriminalisasi ulama dan kriminalisasi hukum.
Akan Dibubarkan
Namun dari informasi yang didapat, aksi tersebut tidak mendapatkan izin dari pihak kepolisian mengingat aksi tersebut dapat memicu kerumunan masyarakat di tengah pandemi covid-19 ini.
Terlebih lagi kota Palembang pada saat ini kembali masuk ke zona merah penyebaran covid-19.
"Sudah kita imbau dan juga sudah ada aturan bahwa tidak boleh melaksanakan kegiatan berkerumun termasuk nantinya pada natal dan tahun baru," kata Kabid Humas Polda Sumsel, Kombes Pol Supriadi saat dikonfirmasi, Kamis (17/12/2020).
Terkait rencana aksi ini, dikatakan Kabid Humas Polda Sumsel, pihak kepolisian sudah menyampaikan imbauan untuk tidak melakukan aksi tersebut.
Baik melalui media sosial maupun media online telah disosialisasikan oleh pihak kepolisian.
"Ini dilakukan bukan hanya untuk kita, namun untuk kepentingan masyarakat luas. Yang kita jaga ini bukan polisinya tapi seluruh masyarakat yang ada di Sumsel," lanjut Supriadi.
Namun jika masih diadakannya aksi yang memicu kerumunan tersebut, pihak kepolisian akan membubarkan aksi tersebut.
"Jika masih ada kegiatan otomatis akan kita bubarkan, kan sudah kita imbau dan buat aturannya. Jika masih berarti mereka melanggar, jika ada tindak pidana ya akan di proses," ungkap Kabid Humas.
Meskipun demikian, Polda Sumsel tetap melakukan antisipasi dengan menyiapkan personel mereka untuk bersiaga jika nantinya masa tetap melakukan aksi yang tidak mendapatkan izin dari pihak kepolisian.
"Sudah pasti personel kita siapkan, untuk jumlah belum kita pastikan karena rencananya kan tidak jadi. Tapi tetap kita siagakan, untuk sementara pengamanannya masih seperti biasa," kata Supriadi.