Laporan wartawan Sripoku.com, Bayazir Al Rayhan
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Berpergian ke luar kota rasanya tak lengkap jika belum membawa pulang buah tangan atau oleh-oleh untuk keluarga di rumah.
Terlebih lagi jika berpergian ketempat-tempat rekreasi atau tempat wisata, biasanya tak pernah lupa untuk membawa oleh-oleh.
Berbicara mangenai oleh-oleh, tentunya banyak masyarakat yang berjualan oleh-oleh disetiap daerah. Biasanya masyarakat berjulan oleh-oleh di pinggir jalan perlintasan yang sering dilalui oleh masyarakat.
Seperti halnya di Desa Lembak, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan. Di sepanjang jalan lintas Prabumulih Palembang tepatnya di KM 16 banyak menjual oleh-oleh yang dijajakan oleh masyarakat di pinggir jalan.
Terlebih lagi ditempat berjualan oleh-oleh ini berada tak jauh dengan tempat wisata Danau Shuji.
Tentunya masyarakat terlebih lagi wisatawan yang mengunjungi Danau Shuji di Desa Lembak, Kabupaten Muara Enim dapat langsung mampir dan membeli oleh-oleh untuk dibawa pulang.
Baca juga: ASAL-usul Nama Danau Shuji di Lembak Muaraenim, Dulunya Markas Dapur Umum Tentara Jepang
Baca juga: Danau Shuji di Desa Lembak Muaraenim Sumsel Bekas Peninggalan Jepang, Ini Harga Tiket dan Rutenya!
Ada satu tempat oleh-oleh yang sudah terkenal lama di Desa Lembak, Kabupaten Muara Enim ini.
Yakni oleh-oleh khas Lembak Bapak Iwan, walaupun tak memiliki papan nama toko, namun warga sudah mengenal warung oleh-oleh tersebut sebagai oleh-oleh khas Lembak bapak Iwan.
Tempat oleh-oleh ini pun menjual berbagai macam oleh-oleh khas lembak seperti kerupuk ikan, kemplang ikan, keripik ubi serta keripik pisang.
Dikatakan oleh-oleh khas lembak bapak iwan ini dikarenakan bapak iwan merupakan pemilik tempat oleh-oleh tersebut.
Terkenalnya tempat oleh-oleh bapak iwan ini dikarenakan usaha ini sudah berdiri sejak 30 tahun lamanya. Hal ini dikatakan Tarisa (42) selaku istri dari bapak Iwan.
Berdiri sejak 30 tahun, dikatakan Tarisa usaha ini awalnya dilakukan oleh sang Bibi yang kemudian berlanjut secara turun temurun oleh keluarga.
"Pertama sekali itu bibi aku mungkin sudah lebih dari 30 tahun, dulunya berjualan ini tidak dipinggir jalan tapi dari dalam rumah jika ada pesanan nanti orangnya telepon," kata Tarisa, Minggu (25/10/2020).
Baca juga: Mau Tahu Apa Saja Fasilitas yang Ada di Objek Wisata Danau Shuji Lembak yang Sekarang Lagi Viral ?
Baca juga: Sebentar Lagi Pindang Puyuh Hadir Dalam Kemasan Kaleng, Oleh-Oleh Kuliner Khas Kabupaten OKI
Lama kelamaan, akhirnya usaha ini pun merambah dan mulai membuka tempat berjualan dari pinggir jalan.
"Mungkin sudah ada 7 tahun berjualan ini, sejak tahun 2012 lah mulai berjualan di pinggir jalan ini. Kalau yang dijual ini ada kerupuk ikan, kemplang ikan, keripik pisang, keripik ubi," lanjut Tarisa.
Untuk oleh-oleh kerupuk dan kemplang ikan tersebut, dikatakan Tarisa merupakan asli buatan keluarga sendiri.
Setiap harinya kerupuk ini selalu di produksi karena cepat diburu oleh masyarakat. Sedangkan keripik merupakan titipan oleh warga yang dijual di tempat oleh-oleh tersebut.
"Kalau harga untuk kerupuk dan kemplang itu bungkusan kecil 10 ribu, untuk yang besar 20 ribu. Kalau keripik semuanya 10 ribu," kata pemilik oleh-oleh yang berjualan di sebelah kanan jalan jika dari Palembang menuju Muara Enim.
Untuk omset penjualan oleh-oleh ini pun tak menentu, saat ramai dalam satu hari bisa terjual hingga 100 kantong. Tak hanya wisatawan, warga juga sering mengambil kerupuk ditempat ini dalam jumlah banyak untuk dijual lagi.
"Dari baturaja, pagar alam, tanjung enim pokoknya banyak yang dari jauh-jauh. Buka 24 jam. Kalau ramai itu dari jumat sampai minggu, biasanya pagi sampai sore ramai pas orang pulang jalan jalan," kata Tarisa.
Dampak pandemi covid-19 saat ini sangat dirasakan oleh masyarakat. Terlebih lagi dari sektor usaha baik usaha berskala besar maupun berskala kecil.
Bahkan pandemi covid-19 ini tak sedikit yang menjadikan usaha masyarakat harus gulung tikar karena omset yang sudah sangat menurun.
Namun demikian tidak semua pengusaha yang gulung tikar akibat tak sesuai lagi dengan pendapatannya.
Seperti halnya penjual oleh-oleh khas Lembak, Muara Enim yang berada di jalan lintas Prabumulih Palembang tepatnya di KM 16.
Lapak oleh-oleh yang berada tak jauh dari lokasi wisata Danau Shuji, Desa Lembak Muara Enim ini masih beroperasi seperti biasanya.
Namun walaupun masih beroperasi seperti biasa, ternyata omset penjualan pun mengalami penurunan bahkan hingga 50 persen.
"Ya karena pandemi ini, masyarakat yang berlibur antar provinsi yang biasanya ramai melalui jalan lintas ini jadi berkurang. Kalau omset dibanding sebelum covid-19 dulu turun hingga 50 persen," kata Tarisa (42) penjual oleh-oleh khas lembak bapak iwan, Minggu (25/10/2020).
Dimasa pandemi ini bantuan dari pemerintah pun dirasakan oleh pedagang-pedagang oleh-oleh di Desa Lembak, Muara Enim ini.
"Kalau bantuan ada juga bantuan dari pemerintah ditengah pandemi ini, dalam bentuk uang, ada juga dalam bentuk alat pengering kerupuk. Ini mungkin karena Kades Lembak yang mengajukan selama pandemi ini," lanjut pemilik usaha yang berjualan di pinggir jalan raya ini.
Menurunnya omset ini dikarenakan penjualan oleh-oleh tersebut dikurangi produksinya. Kerupuk kemplang yang dimiliki oleh Tarisa ini sendiri merupakan buatan tangan sendiri.
"Kita kurangilah produksinya di masa pandemi ini. Kalau kerupuk kemplang itu tahan selama 10 hari, tapi biasanya tidak sampai 10 hari sudah habis. Kita lakukan produksi setiap hari," ungkapnya.
Walaupun demikian, pemilik usaha oleh-oleh ini masih bersyukur walaupun omset penjualan menurun masih tetap ada pemasukan dan tidak sampai menutup tempat usahanya.