SRIPOKU.COM, HOBART - Di kota Hobart, Tasmania, komunitas manula (manusia lanjut usia) memiliki aktivitas unik, yakni menabuh gendang Afrika.
Alat musik ini dipercaya bisa memiliki banyak keuntungan, baik secara fisik dan mental kaum lanjut usia.
Apa saja manfaat yang bisa mereka peroleh dengan menabuh gendang?
• 5 Fakta Dory Haryanto Duda Ganteng, Penabuh Gendang Didi Kempot Ketenarannya Saingi Bos
Mengutip Republika.co.id, Laurie Bennett, warga Hobart tampak serius memperhatikan instruktur gendang di pusat komunitas di kawasan Glenorchy, Hobart.
Ia adalah satu dari 60 warga lanjut usia yang sedang mengikuti pelatihan gendang Afrika.
Alasan Bennett mengikuti pelatihan ini karena musik bersifat universal, yang bisa diraih oleh semua kalangan.
"Bahkan saat kita tidak bisa berkomunikasi sekalipun, musik tetap bisa membuat kita hidup dan menjaga pikiran tetap aktif, meski kita tidak bisa mengekspresikannya," ujar Bennett.
• Tabuh Gendang Pembukaan Palembang Expo 2015 (FOTO)
Tara Tucker dari yayasan Drum Up Big adalah pengagas program ini.
Ia membawa 80 musik perkusi kepada komunitas lanjut usia.
Ternyata responnya sangat baik.
"Sangatlah manusiawi untuk bisa merasa nyaman dalam sebuh ritme.
Instrumen perkusi ini bisa diakses siapapun dan mereka pun tidak takut memainkannya," jelas Tucker.
• Ayu Ting Ting Gendang Meja di Toko Kuenya & Dibilang Sepi. Netizen Salfok Itunya Kempes Banget
Dengan menabuh gendang-gendang perkusi, para warga lanjut usia ditawarkan pengalaman yang berbeda.
Usia bukanlah lagi penghalang.
"Kita bisa meyakinkan semua komponen ritme musik relatif bersifat mudah untuk dipelajari mereka," tambah Tucker.