Mahasiswi Cantik Disewa Kades 3 Hari Tiap 6 Bulan Sekali: Pakde Ngajak Habis Pencairan Dana Desa

Wanita berusia 20 tahun ini mengaku tetap menjajakan diri di tengah pandemi Covid-19 melalui aplikasi MiChat.

Editor: Fadhila Rahma
ISTIMEWA
Ilustrasi 

SRIPOKU.COM - Aib seorang kepala desa yang kerap menyewa mahasiswi cantik akhirnya terbongkar.

Tingkah nakal oknum kepala desa ini terungkap setelah seorang pekerja seks komersial yang juga merupakan mahasiswi mengaku.

RH, mahasiswi cantik ini mengaku telah menjadi langganan seorang kepala desa.

 

Parahnya, mahasiswi ini menyebut sang kepala desa menggunakan jasanya setiap dana desa cair.

Wanita berusia 20 tahun ini mengaku tetap menjajakan diri di tengah pandemi Covid-19 melalui aplikasi MiChat.

RH Blak-blakkan, bahwa pelanggannya mulai dari oknum pejabat hingga pengusaha. 

BREAKING NEWS : Kapal Kargo Karam di Sungai Musi, Dugaan Sementara Akibat Bocor

30 ASN di Pemkot Lubuklinggau Keluyuran Saat Jam Kerja di Tengah Pandemi Diberi Peringatan

PENGANTIN Wanita Ini Menangis Histeris, Ibunya tak Hadir di Akad dan Cuma Sekejab di Resepsi, Sedih!

Datangi Malam-malam, Jenderal Andika Perkasa Ngomong Ini ke Ganjar Pranowo, Bahas Keterlibatan TNI

 

tribunnews
Ilustrasi 'ayam kampus' (edelrosso.com)

Bahkan, ada pula oknum kepala desa (Kades) tetap rutin mem-booking RH.

Mahasiswi RH selalu melayani nafsu birahi para oknum kepala desa.

 

Ia bahkan berhari-hari melayani satu oknum kepala desa.

“Pakde (kepala desa) kadang sekali datang dalam enam bulan.

Kalau datang kadang kita dibooking tiga hari, sehabis pencairan gaji (dana desa),” ujar RH kepada awak media sebagaimana dikutip dari antvklik.com.

Gadis bertubuh mungil yang mengaku mahasiswi semester lima di salah satu kampus di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, itu mengaku bahwa pelanggannya ada dari beberapa kabupaten.

“Ada beberapa, kebanyakan dari kabupaten kalau desa. Nggak usah saya sebutkan alamatnya,” ujarnya.

Selama Covid-19 dirinya pun sepi pelanggan lantaran adanya larangan melakukan perjalanan lintas daerah.

“Ada juga yang nekat datang, tapi hanya satu atau dua orang,” jelasnya.

Sumber: Tribun Bogor
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved