Kepolisian Terapkan Sistem Tilang Elektronik (ETLE), Pelanggar Lalulintas tak Bisa Mengelak

Penulis: Chairul Nisyah
Editor: Welly Hadinata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Polisi tilang ilustrasi

SRIPOKU.COM - Operasi Patuh Jaya akan segera berakhir, tepatnya pada hari Kamis (6/8/2020) yang akan datang.

Operasi Patuh Jaya sendiri digelar selama 2 minggu, kegiatan tersebut dilakukan serentak di seluruh kota di Indonesia, dengan nama operasi yang berbeda-beda.

Setelah digelarnya operasi tersebut, kepolisian akan kembali menerapkan sistem tilang elektronik atau Electronic Traffic Law Enforcement ( ETLE).

Polisi tilang ilustrasi (ilustrasi)

Melansir dari laman Kompas.com, Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Fahri Siregar mengatakan, ETLE akan kembali diaktifkan sejalan dengan implementasi penuh aturan ganjil genap untuk mengatasi kepadatan kendaraan di Jakarta.

"Operasi Patuh selesai, ETLE langsung diberlakukan lagi. Jadi itu nanti sekaligus dibarengi dengan tilang elektronik untuk ganjil genap setelah masa sosialisasinya selesai di hari Kamis nanti," ucap Fahri, Senin (3/8/2020).

Fahri menjelasakan bila dari hasil pantauan lalu lintas sejak masa PSBB transisi diberlakukan, memang tercatat adanya peningkatan volume kendaraan. Oleh sebab itu, akhirnya setelah berkoordinasi, ganjil genap pun kembali diterapkan.

Perjalanan Edo Youtuber Asal Palembang yang Ditangkap karena Video Prank Daging Kurban Isinya Sampah

Pelan-pelan, Tali Rem Tangan Mobil Juga Bisa Putus

Ledakan di Mako Brimob Polda Sumsel, Ternyata dari Gudang Logistik Milik Gegana, Sisa Kembang Api

Objek Wisata di Empat Lawang, Air Terjun Sanghe di Desa Terusan Baru yang akan Dilengkapi Fasilitas

Namun memang sebelum ada penindakan, kepolisian akan memberikan waktu sosialisasi kepada masyarakat. Artinya, saat ada pelanggar, polisi akan tetap memberhentikan kendaraan dan memberikan teguran serta mengingatkan kembali soal ganjil genap.

"Teguran kami berikan selama tiga hari, Senin sampai Rabu, lalu Kamis akan dilanjutkan dengan implementasi hukumnya. Saat masih ada yang melanggar ganjil genap akan langsung ada tilangnya seperti semual baik melalui elektronik atau pun manual," kata Fahri.

Seperti diketahui, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo menjelaskan, bila dari hasil evaluasi yang dilakukan setelah PSBB tansisi berjalan memang nampak tingkat volume kendaraan pribadi bertambah.

Bahkan jumlahnya hingga melampaui saat kondisi sebelum pandemi.

Meski sudah ada kebijakan 50 persen work from home dan pembagian shift kerja, namun kondisinya dinilai tak efektif lantaran banyak juga orang yang WFH melakukan perjalanan sehingga menambah kepadatan.

"Jada harapanya dengan ganjil genap kemabali diberlakukan ini paling tidak bisa menekan pergerakan orang. Mereka yang WFH tidak melakukan perjalan," kata Syafrin.

Berita Terkini