SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Tiga warga dalam satu mobil diamankan anggota dari Unit 3 Subdit 3 Jatanras Polda Sumsel di pintu keluar tol Kayuagung-Palembang lantaran membawa senjata angin dan amunisi aktif Rabu (29/7/2020) pagi.
Satu dari tiga warga tersebut menyebut dirinya atlit menembak, yakni bernama Wahyu Maulana.
Dikatakan Wahyu, ia membawa peluru tajam tersebut untuk digunakan latihan semi event yang akan diadakan pada 23 Agustus 2020 nanti, tepatnya di Cilandak, Jakarta Selatan.
"Untuk aku pakai latihan menembak, biasa latihan aku di Jakabaring dan ini untuk mengikuti event kejuaran di Cilandak Agustus nanti," kata Wahyu.
• Video: Amanda Manopo Sinis Disebut Cabe-cabean, Keseret Cekcok Nikita Mirzani
Peluru tajam yang didapatnya dari Senayan Jakarta ini sendiri dibelinya seharga Rp 1 juta untuk satu kotak yang berisi 20 butir amunisi.
Pemuda 22 tahun yang tinggal di Jalan RE Martadinata, Kecamatan IT II Palembang ini sendiri ditangkap sekira pukul 04.00 WIB di tol keluar Kertapati Palembang.
Diakui Wahyu, sebelum diamankan dia baru pulang dari Jakarta menuju Palembang usai membeli amunisi yang rencananya akan digunakan untuk latihan menembak.
Menurutnya, saat membeli di Senayan Jakarta, tidak ada masalah namun memang tidak ada dokumen resmi saat membeli amunisi tersebut.
"Aku bisa membeli amunisi tersebut karena aku anggota perbakin, jadi kalau anggota perbakin bisa membeli amunisi tersebut.
Tapi memang tidak koordinasi lagi saat membeli amunisi ini langsung berangkat saja beli ke jakarta sendiri," lanjutnya.
• KPU Musirawas Siap Laksanakan Pilkada 2020 di Tengah Pandemi Covid-19, Terapkan Protokol Kesehatan
Dikatakan Wahyu, dia baru satu kali ini membeli amunisi tersebut dan untuk dipakai sendiri. Amunisi yang dia beli sebanyak 920 dengan harga Rp 14 juta.
"Satu kotak isi 20 butir amunisi dengan harga Rp 1 juta kalau amunisi yang kecil isinya sama 20 butir harganya Rp 900ribu," katanya.
Masih dikatakan Wahyu, amunisi ini digunakan untuk senjata Strayer dan Mauser.
Dirinya yang merupakan atlit ini sendiri sudah sering menjuarai kejuaraan daerah yang mana salah satunya sempat mengikuti Kapolda Sumsel Cup di tahun 2017 dan 2018 serta meraih juara 2 juara 3.
"Karena ini peluru tajam maka saat latihan jarak yang dipakai untuk menembak sekitar 300 meter.
Aku sudah sering menang kejuaraan waktu itu sempat ikut Kapolda Sumsel Cup di tahun 2017 Juara 2 dan 2018 juara 3," kata Wahyu.
Dalam Satu Mobil
Jatanras Polda Sumsel mengamankan tiga warga yang kedapatan membawa senjata angin dan ratusan butir amuisi aktif.
Ketiganya diamankan anggota Unit 3 Subdit 3 Ditreskrimum Polda Sumsel saat berada di pintu keluar tol Kayuagung-Palembang Rabu (29/7/2020) pagi.
Saat ini, ketiganya sudah diamankan di Jatanras Polda Sumsel.
• Prajurit KKO Pengangkat Jenazah Pahlawan Revolusi Terbaring Sakit, Ini Perjuangan Evert Julius!
Informasi yang dihimpun, satu dari tiga warga yang diamankan mengaku sebagai seorang atlit menembak.
Saat diamankan, mereka berada di dalam satu mobil minibus.
Kasubdit 3 Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel, Kompol Suryadi, menjelaskan ketiga orang yang diamankan ini yakni saat mereka keluar dari pintu tol.
Penangkapan ketiganya, berdasarkan informasi dari masyarakat yang mengatakan bila ada mobil membawa ratusan butir amunisi.
"Dilakukan pencegatan dan dilakukan pemeriksaan, ternyata memang benar ditemukan dua senjata dan ada sekitar 800 butir peluru tajam," kata Suryadi, Rabu (29/7/2020).
• Bacaan Lafaz Takbir Hari Raya Idul Adha 1441 Lengkap Arab, Tulisan Latin & Arti serta Tata Caranya
Meskipun ada yang mengaku sebagai atlit, Suryadi mengatakan, namun dari pemeriksaan tidak ditemukan surat atau izin untuk membawa senjata dan juga amunisi tersebut.
Untuk sementara, pihaknya masih melakukan pengembangan terkait senjata dan ratusan amunisi yang mereka bawa.
Mengingat dari pengakuannya, amunisi ini di ambilnya dari Jawa Barat.
Anggota pun saat ini masih mendalami apakah amunisi ini untuk pesanan atau digunakan untuk hal lain.
"Karena, tidak ada dokumen resmi untuk mengambil atau membawa amunisi ini.
Dari peraturan yang ada, menurut kami tidak ada atlet yang langsung mengambil sendiri amunisi," katanya.