Berita Sriwijaya FC

Gelandang Serang Sriwijaya FC Dwi Andika Cakra Yudha Kembali Rawat Dua Ekor Burung Luckbird

Penulis: Abdul Hafiz
Editor: Sudarwan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gelandang Serang Dwi Andika Cakra Yudha bersama burung peliharaannya.

Laporan wartawan Sripoku.com, Abdul Hafiz

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Gelandang Serang Sriwijaya FC Dwi Andika Cakra Yudha kembali terhibur setelah burung luckbird peliharaannya telah kembali menjadi dua lagi.

Pasca lepasnya salah satu dari dua ekor burung luckbirdnya beberapa waktu lalu, Cakra mendapat pemberian satu ekor dari temannya.

"Ya senang sekarang ada dua lagi burung luckbirdnya. Satu kan sempat hilang, nah ini barusan dapat dikasih teman," ungkap Cakra kepada Sripoku.com.

Menurut pemain nomor punggung 14 ini dirinya tak khawatir jika nanti bakal dipanggil TC untuk kembali latihan jelang kompetisi, burung kesayangan ini ada yang mengurusnya.

Striker Sriwijaya FC M Irman Reuni dengan Tim Lamanya Persiku Kudus Sekalian agar Dekat Calon Istri

Jika Kompetisi Liga 2 Begulir, Striker Sriwijaya FC Sandrian Bakal Ajak Sang Kekasih Nonton Bola

"Rutin ngurus. Abio dan Ambiyu namanya. Dimandiin, dijemur. Kalaupun nanti saya berangkat, ada yang ngurus burung. Ya itu calon istri saya," kata Cakra.

Kekompakan Gelandang Serang Sriwijaya FC Dwi Andika Cakra Yudha dengan calon istri ternyata dibuktikan dengan saling mendukung hobi memilihara burung di rumah orangtuanya Asrama Secaba TNI, Jember, Jatim.

"Kalau gak sempat ngurus, ada ibu. Kalau lagi jauh. Calon (calon istri) juga ikut ngurusi burung. Pas sehabis dia pulang ngajar SMPN di Jember menyempatkan diri ngurusi burung. Dia suka. Malah dia yang kasih namanya. Abiyu dan Ambiyu," ujarnya.

Pemain kelahiran Lamongan 29 september 1994 yang mengidolakan Xabi Alonso (Real madrid) Sergio Busquet (Barcelona) menceritakan dari mana kedua burung itu diperolehnya dan merasakan ada keasyikannya ketika merawat dan memperhatikan burung peliharaan.

Detik-detik Seorang Pria di Palembang Tewas Ditusuk keponakan Usai Berdoa Selepas Salat Magrib

"Lucu-lucu. Satu beli, satu dikasih teman. Masih murah Rp 300 ribu. Masih bayi umur 3 bulan.

Mulai peliharanya pas pulang selesai kompetisi Liga 2 bulan November 2019 lalu. Kalau lomba burung saya gak suka. Cuma senang aja meliharanya.

Pagi habis latihan mandiin jemur kasih makan bersihin kandangnya. Kasih makanan milet," terang Cakra.

Bungsu dari 2 bersaudara buah kasih pasangan Gunawan dan Muliana mengaku meski tengah libur, dirinya tetap giat latihan untuk menjaga stamina dan bisa selalu siap tampil apabila kompetisi kembali digulirkan.

Pesepakbola yang sempat memperkuat tim sepaktakraw POR sekabupaten Jember mewakili kecamatan pas duduk di SD.

Cakra menceritakan setelah lahir di Lamongan tempat neneknya, sekarang dibesarkan di Asrama Secaba TNI, Jember Jatim.

Ketika duduk di bangku kelas 3 SD ikut SSB Indonesia Muda di Tanggul Jember 2004.

Ditemukan Tewas di Penginapan Macan Kumbang IB I, Keluarga Dapati Motor Korban Ada di Angkatan 66

Sempat ikut sepaktakraw POR se-Kabupaten Jember mewakili kecamatan pas duduk di SD.

Mewakili kabupaten ikut Popda kelas 2 SMP dan Porprov tim sepakbola kelas 2 SMA.

Lulus SMP mau sekolah olahraga. Tapi gak ada yang sepakbola, jadi ikut renang. Gagal di renang 10km.

"Ada hikmahnya gak lulus, lanjut nekuni sepakbola. Setelah gak jadi masuk SMA Olahraga Jawa Timur di Sidoarjo. Lanjut di SMA umum menekuni sepakbola lagi tetap latihan di SSB," kata Cakra.

Masih sekolah SMA kelas 1 ikut Tim United di Kember mendapat posisi awal sebagai stoper.

Kebetulan ada teman cedera, disuruh gantiin posisi gelandang. Dari situ main sebagai sebagai gelandang terus.

"Alhamdulillah bisa turut membawa Jember United menjadi juara Divisi 3 tahun 2010 dan runner up divisi 2 2012 final lawan Cilegon United.

Dua kali bawa Jember juara. Bangga bisa mewakili Jember saya besar di Jember," ujar Cakra.

BREAKING NEWS: Seusai Salat Maghrib Seorang Pria di Kertapati Palembang Tewas Ditikam Keponakan

Setelah itu Cakra bergabung di Perseden Denpasar Bali Divisi 1 2015. Cakra sempat Ikut tim PON mewakili Jatim yang di Jabar 2016 tapi gak lolos dalam penyisihan di Bandung.

Bergabung di Persibas Banyumas 2016 ISCB. 2017-2018 Semeru FC Lumajang. 2019 PSCS Cilacap.

Pemilik Tinggi 185 cm dan Berat Badan 73 kg mengambil hikmah musibah wabah corona ini bisa berkumpul dengan ayah, mama dan kakaknya.

"Selama corona pagi latihan. Habis latihan banyak diam di rumah istirahat. Latihan sore lagi. Ini musibah gak ada yang tahu.

Disyukuri aja biar kita makin dekat dengan yang di atas. Memperbaiki diri. Ada hikmahnya bisa kumpul dengan keluarga.

Saya dua bersaudara. Kakak saya juga cowok dia perawat RS TNI di Jember habis lebaran mau married," ujarnya.

Pemain kelahiran Lamongan 29 september 1994 yang pernah bermain di PSCS Cilacap, PSIL dan Semeru FC Lumajang ini mengaku senang bisa bergabung dengan Sriwijaya FC.

Libur Kompetisi Akibat Covid-19, Gelandang Serang Sriwijaya FC Alvin Bantu Bikin Karung Pakan Bebek

Salah satu tim besar, dan pernah banyak membawa prestasi di kompetisi Liga Indonesia.

"Pastinya senang dan bangga bisa bersama Sriwijaya FC musim ini. Target besar saya, bisa bantu Sriwijaya FC kembali ke Liga 1 Indonesia musim depan," ujar Cakra.

Musim ini di Sriwijaya FC, Cakra kembali menggunakan nomor punggung lamanya yakni 14. Nomor punggung favorit, yang memang sering dipakainya di beberapa klub lamanya.

"Senang aja sih dengan nomor punggung 14, bisa dibilang nomor punggung hoki saya. Mudah-mudahan juga membawa hoki saat di Sriwijaya FC ini," ujarnya.

Berita Terkini