Kenapa Stres Membuat Nafsu Makan Meningkat?
Saat stres melanda, banyak orang melampiaskannya dengan makan berlebihan, stres dan peningkatan nafsu makan memang saling berkaitan.
SRIPOKU.COM - Saat stres melanda, banyak orang melampiaskannya dengan makan berlebihan.
Nafsu makan memang seringkali meningkat saat pikiran dipenuhi oleh tekanan.
Menurut psikolog dari Cleveland Clinic, Susan Albers, stres dan peningkatan nafsu makan memang saling berkaitan.
• Saat Haid, Mengapa Nafsu Makan Meningkat?
• Inilah 10 Cara Alami Mengobati Diabetes (2): Pilih Makanan dengan Indeks Glikemik Rendah
Jangan lupa juga subscribe, like dan share channel Youtube Sriwijayapost di bawah ini:
Pada beberapa orang, stres menyebabkan mereka mengabaikan isyarat lapar dan mengalami penurunan nafsu makan.
Sebaliknya, ada pula yang justru makan berlebihan saat stres melanda.
"Mereka yang mengalami penurunan nafsu makan sangat fokus dengan stres yang mereka rasakan hingga mengabaikan isyarat lapar. Sebaliknya, orang yang makan berlebihan menjadikan makanan sebagai pelampiasan," ucap Albers.
Otak mengirimkan isyarat ke tubuh kita ketika kita merasa stres. Hal itu bagian dari respons "Fight atau flight" yang membantu menghadapi ancaman yang dirasakan di lingkungan.
Saat stres melanda, hormon kostrisol atau hormon stres meningkat. Peningkatan hormon ini membuat kita mendambakan makanan manis, asin, dan berlemak.
Hal ini disebabkan karena otak berpikir membutuhkan bahan bakar untuk melawan segala ancaman yang menyebabkan stres.
Tak hanya mempengaruhi nafu makan, riset juga menunjukan adanya pengaruh stres pada metabolisme.
Dan jangan lupa juga subscribe, like dan share channel Instagram Sriwijayapost di bawah ini:
Menurut para ahli, stres bisa memicu perlambatan metabolisme sehingga tubuh membakar kalori lebih sedikit. Hal ini bisa mengarah pada peningkatan berat badan.
Cara mengatasi
Menurut Albers, cara terbaik untuk mengatasi nafsu makan yang tinggi karena stres adalah meningkatkan kewaspadaan terhadap pemicunya.