Laporan wartawan Sripoku.com, Abdul Hafiz
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Setelah merenovasi rumah, Gelandang Serang Sriwijaya FC, Agi Pratama kini ketagihan berburu tanaman untuk menghiasi halaman tempat tinggalnya di Banjarmasin.
"Di rumah ngurus tanaman. Macam macam. Ada tanaman biasa. Bunga lidah mertua, bunga pukul sembilan, mawar, pisang hias. Kaktus. Lumayan banyak," ungkap Agi Pratama kepada Sripoku.com.
Agi Pratama yang kembali menempati rimah bersama anak dan istri di kawasan Rawasari, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, mengaku masih terus berburu tanaman lantaran merasa belum lengkap.
• Dengar Kabar Kompetisi Liga 2 Bakal Digulir Lagi, Ini Harapan Centre Back Sriwijaya FC Dany Gondrong
"Belum lengkap mau cari-cari. Berburu ada depan komplek, di pinggir jalan.
Yang belum sempat di pasar tempat khusus. Minta bibit dengan teman.
Sama-sama dengan istri senang koleksi tanaman. Ngikut istri. Biar bisa dilihat-lihat kalau bangun pagi.
Ini dilanjutin biar nanti banyak," kata Agi Pratama, pemilik kostum nomor 99.
Dikatakan Agi Pratama, wabah covid-19 atau virus corona ini terbilang sepi karena tepat saat diberlakukannya PSBB (Pembatasan Sosial Besar Besaran).
Seperti pernah diceritakannya, Agi Pratama barusan merenovasi rumahnya sehingga beberapa waktu harus menumpang pulang ke rumah orang orangtua.
Bapak satu anak bernama Muhammad Arshaka (8 bulan) buah kasih pernikahan dengan Ressa Relita mengaku merenovasi rumah lantaran kayu rumahnya mulai dimakan rayap.
"Emang kayunya udah kena makan rayap. Rencana tadinya cuma mau dicat.
Ternyata kayunya mesti diganti, sekalian direnovasi baru kemudian dicat ulang.
Udah hampir rampung. Tinggal satu minggu," kata pemain ganteng memiliki tinggi 180 cm dan berat badan 75 kg serta berlesung pipi.
Agi Pratama yang mengidolakan Lionel Messi pun otomatis mendapat pekerjaan menjadi mandor mengawasi tukang yang mengerjakan renovasi rumahnya.
• Centre Back Sriwijaya FC Fatkhur Ari Kusumawardani atau Dany Gondrong Jaga Fisik dengan Naik Sepeda
"Mandori tukang. Tapi lebih banyak ngurus anak di rumah. Mertua kadang ke luar daerah.
Bantu istri ngurus anak. Anak lagi aktif-aktifnya. Gantian kalau kita makan sambil ngurus anak," kata Agi.
Agi mengambil hikmah dari liburnya kompetisi dampak krisis pandemi covid-19 virus corona ini hingga membuatnya bisa lebih banyak waktu berkumpul bersama keluarga.
"Anak lagi lucu-lucunya. Selama ini sering saya tinggal. Terakhir waktu tranning camp di Yogya kumpulnya bareng anak istri. Pulang ngantar istri, kembali ke Palembang," ujarnya.
"Anak lagi lucu-lucunya. Selama ini sering saya tinggal. Terakhir waktu tranning camp di Yogya kumpulnya bareng anak istri. Pulang ngantar istri, kembali ke Palembang," ujarnya.
Meski Agi dan istrinya ingin sekali segera tinggal bersama di Palembang, namun akhirnya mereka memutuskan untuk menunda hingga sang bayi setidaknya berusia 9 bulan nanti.
"Istri mau banget diajak dan pengen tahu Palembang. Tapi kita kasihan anaknya. Mungkin nanti kalau anak sudah gede.
Mungkin lihatlah, kalau ada rezeki di putaran kedua. Kalau anak sudah usianya 9 bulan, sudah gak kenapa lagi.
Soalnya suntik imunisasi di sini semua. Ribet nyesuaikannya," kata anak kedua dari 3 bersaudara buah pernikahan Yadi Rifani dan Isnani.
Pasca diliburkannya kompetisi Liga 2, Agi bersama anak dan istrinya lebih banyak berdiam diri di rumanyanya kawasan Rawasari, Banjarmasin (Kalimantan Selatan).
"Tiap hari rutinitas latihan di rumah. Jaga anak mumpung di sini. Lama gak ketemu manfaatin waktu.
Udah gak sempat dan gak berani karena takut lebih jaga anak.
Di sini juga kalau lagi gak ada wabah corona paling ke mall, tempat makan.
Danau-danau," ujar Agi Pratama yang mengidolakan Lionel Messi.
Diakuinya, setiap hari rutinitasnya melakukan latihan teratur di rumah dan selain itu menjaga anak bersama istri.
"Jaga anak mumpung di sini. Lama gak ketemu manfaatin waktu," ujar pesepakbola yang doyan makan capcay dan opor ayam.
Selama libur, Agi menerapkan program latihan seperti yang selama ini diterapkan tim pelatih di Palembang.
"Latihan saya di Banjarmasin selama libur tetap mengikuti jadwal latihan seperti diterapkan coach di sana.
Misalnya latihannya biasa pagi, saya pun di sini latihan pagi. Minggu off, saya pum off.
Ikut program latihan di sana jaga kondisi. Siapa tahu Liga mulai lagi, biar gak kaget lagi.
Pelatih juga kasih libur, dikasih pulang untuk latihan di daerah masing-masing. Itu arahannya," kata bapak satu anak bernama Arshaka (6 bulan) buah pernikahannya dengan Ressa Relita yang dipersuntingnya 23 Desember 2018.
Agi mengaku banyak mengambil hikmah dan menjadikan pembelajarannya setiap kali dirinya berpindah klub yang diperkuatnya.
"Banyak pengalaman, banyak pelajaran yang berharga juga di tempat lain. Kita mengoreksi kesalahan kita. Belajar dari situ," kata pria kelahiran Banjarmasin, 17 Maret 1996.
Perjalanan karier Agi Pratama di sepakbola profesional 2015–2017 Barito Putera, 2017→ PSPS Riau, 2017→ PSS Sleman, 2018 PSM Makassar, 2019–Babel United, 2019–Martapura.
Ia sebetulnya memulai karier di Persekaban Kabupaten Banjar.
Agi memang sudah akrab dengan sepakbola. Dia memulai pertarungannya dengan si kulit bundar pada usia 12 tahun saat masuk ke Sekolah Sepak Bola (SSB) Tunas Inti, di Banjarmasin.
Bakatnya tercium oleh Persekaban Kabupaten Banjar pada 2011. Dua tahun berselang, dia bergabung dengan Peseban Banjarmasin.
Agi memang sudah akrab dengan sepakbola. Dia memulai pertarungannya dengan si kulit bundar pada usia 12 tahun saat masuk ke Sekolah Sepak Bola (SSB) Tunas Inti, di Banjarmasin.
Bakatnya tercium oleh Persekaban Kabupaten Banjar pada 2011. Dua tahun berselang, dia bergabung dengan Peseban Banjarmasin.
• Gelandang Bertahan Sriwijaya FC, M Rifaldi, Ungkap Kelebihan Latihan di Pantai, Sprint di Pasir
Di sana, bakat Agi semakin berkembang hingga terpilih memperkuat tim Popda, Popwil, hingga Porprov Banjarmasin.
Bakat muda Agi semakin terlihat kala ditangani oleh Pelatih Salahudin.
Bahkan, kala itu Salahudin menganggap Agi memiliki postur tubuh yang ideal, punya kecepatan, dan skill yang cukup mumpuni.
Potensinya itu akhirnya dilirik oleh Timnas Indonesia U-22. Namun, beberapa kali ikut seleksi, Agi harus pulang karena tak masuk kriteria.
Tak mau patah arang, kegagalan justru membuat Agi semakin matang.
Bahkan, kala itu Salahudin menganggap Agi memiliki postur tubuh yang ideal, punya kecepatan, dan skill yang cukup mumpuni.
Potensinya itu akhirnya dilirik oleh Timnas Indonesia U-22. Namun, beberapa kali ikut seleksi, Agi harus pulang karena tak masuk kriteria.
Tak mau patah arang, kegagalan justru membuat Agi semakin matang.
Dia malah mempunyai porsi lebih untuk membela tim kelahirannya, Barito Putera.