Pedagang Kebon Semai Rapid Test

Pasar Kebon Semai Sekip Tutup Dua Pekan, Akankah Pasar Tradsional di Palembang Lainnya Menyusul?

Penulis: Jati Purwanti
Editor: Refly Permana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana Pasar Kebon Semai Sekip pasca ada salah seorang pedagang suspect Corona meninggal dunia, Senin (25/5/2020)

Laporan wartawan Sripoku.com, Jati Purwanti

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Pasar Kebon Semai Sekip, Kecamatan Kemuning, Palembang diputuskan tidak beroperasional sejak Selasa (26/5/2020).

Hal ini dilakukan lantaran pedagang yang biasa berjualan di sana menjalani rapid test menyusul seorang pedagang berinisial N yang meninggal dunia dengan status Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Virus Corona.

Meski hasil tes swab belum keluar, pedagang dan masyarakat di sekitar pasar tetap menjalani rapid test.

Lantas, bagaimana dengan pasar tradisional yang ada di Palembang lainnnya?

Kecamatan Sukarami Tiga Terbanyak Kasus Covid-19 di Palembang, IT II Sudah Hampir 70 Kasus

Direktur Utama PD Pasar Palembang Jaya, Abdul Rizal, mengatakan meski hasil tes swab pedagang pasar tersebut belum keluar namun sebagai upaya antisipasi penularan yang lebih luas penutupan pasar akan dilakukan selama satu hingga dua minggu.

"Yang diduga terpapar ini pedagang kami. Untuk mengantisipasi walau bagaimanapun yang bersangkutan berdagang di pasar Kebon Semai, terlepas sebelumnya dia punya penyakit turunan atau bawaan dari hasil rapid test-nya memang mengarah kesana tapi tetap menunggu hasil tes swab.

Lebih baik mengantisipasi daripada mengobati," katanya, Senin (25/5/2020).

Abdul menjelaskan, pihaknya telah memberikan pengumuman tentang penutupan pasar lewat organisasi paguyuban pedagang pasar.

"Sementara ini kita beritahu lewat pengumuman dan lewat pengumuman di papan depan pasar. Nanti akan kita kasih pengumuman lebih lanjut.

Tapi dari paguyuban punya nomor kontak sebar di grup WhatsApp, semuanya insyaallah sudah tahu," jelas Abdul.

Billy Berniat Jual Rumah Almarhum Olga Syahputra, Tak Kuat Biayai Perawatan

Dia menyebutkan, nantinya seluruh karyawan pasar dan juga pedagang pasar juga akan menjalani rapid test secara bergelombang.

"Jadi, semua akan lakukan rapid test dan sesuai kemampuan dari dinas kesehatan juga," ujarnya.

Sementara itu, untuk pasar tradisional lainnya Abdul mengimbau agar operasional dikurangi walaupun berdasarkan peraturan walikota (perwali) tidak ada pembatasan.

"Pembatasan ini di luar dari sembako, toko di luar penyediaan sembako cuma lima jam tapi kemarin mengusulkan dan insyaallah disepakati dikurangi delapan jam yang jual semabako untuk mengantisipasi kerumunan dan lain sebagainya," tambah Abdul.

Halaman
12

Berita Terkini