3. Apabila Malam Pertama Ramadhan jatuh pada Minggu atau Rabu, maka Lailatul Qadar jatuh pada malam 29 Ramadhan.
4. Apabila Malam Pertama jatuh pada sabtu, maka Lailatul Qadar jatuh pada 23 Ramadhan.
5. Jika malam pertama jatuh pada Selasa atau Jumat maka Lailatul Qadar jatuh pada 27 Ramadhan.
Formula ini dituturkan oleh Imam Al Ghazali dalam Kitab Ihya Ulumuddin dan beberapa sumber lainnya.
Meski demikian merujuk pada Al Quran dan Hadist bahwa malam Lailatul Qadar akan jatuh pada malam ganjil selama 7 hari terakhir bulan Ramadhan, maka hendak umat muslim wajib menjalani dan menekuni ibadah hingga berakhirnya Ramadhan.
BERIKUT INI DALIL-DALILNYA
Rasulullah bersabda:
“Aku juga bermimpi sama sebagaimana mimpi kalian bahwa Lailatul Qadar pada tujuh hari terakhir, barangsiapa yang berupaya untuk mencarinya, maka hendaknya dia mencarinya pada tujuh hari terakhir. ” (Muttafaqun ‘alaihi dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma) Dalam riwayat Muslim dengan arti:“Carilah Lailatul Qadar pada sepuluh hari terakhir, jika salah seorang dari kalian merasa lemah atau tidak mampu, maka janganlah sampai terlewatkan tujuh hari yang tersisa dari bulan Ramadhan. ” (HR. Muslim dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma)
Yang lebih khusus lagi adalah malam 27 sebagaimana sabda Nabi tentang Lailatul Qadar:“(Dia adalah) malam ke-27. ” (HR. Abu Dawud, dari Mu’awiyah bin Abi Sufyan radhiyallahu ‘anhuma, dalam Shahih
Sunan Abi Dawud. Sahabat Ubay bin Ka’b radhiyallahu ‘anhu menegaskan:
Demi Allah, sungguh aku mengetahui malam (Lailatul Qadar) tersebut. Puncak ilmuku bahwa malam tersebut adalah malam yang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan kami untuk menegakkan shalat padanya, yaitu malam ke-27. (HR. Muslim)
Pesannya, apapun itu kita umat Muslim wajib menjalani ibadah secara lebih khusyu dan meningkatkan kualitas ibadah selama 30 hari bulan Ramadhan terutama 10 malam terakhir bulan Ramadhan, dimana kita mengurangi tidur dan mengurani aktivitas lainnya demi meningkatkan ibadah kita.