Meski Agi dan istrinya ingin sekali segera tinggal bersama di Palembang, namun akhirnya mereka memutuskan untuk menunda hingga sang bayi setidaknya berusia 9 bulan nanti.
"Istri mau banget diajak dan pengen tahu Palembang. Tapi kita kasihan anaknya. Mungkin nanti kalau anak sudah gede. Mungkin lihatlah, kalau ada rezeki di putaran kedua.
Kalau anak sudah usianya 9 bulan, sudah gak kenapa lagi. Soalnya suntik imunisasi di sini semua. Ribet nyesuaikannya," kata anak kedua dari 3 bersaudara buah pernikahan Yadi Rifani dan Isnani.
Pasca diliburkannya kompetisi Liga 2, Agi bersama anak dan istrinya lebih banyak berdiam diri di rumanyanya kawasan Rawasari, Banjarmasin (Kalimantan Selatan).
• Kalah Lawan Persipura, Gelandang Serang Sriwijaya FC Agi Pratama Akui Kurang Beruntung di Fisnishing
"Tiap hari rutinitas latihan di rumah. Jaga anak mumpung di sini. Lama gak ketemu manfaatin waktu. Udah gak sempat dan gak berani karena takut lebih jaga anak.
Di sini juga kalau lagi gak ada wabah corona paling ke mall, tempat makan. Danau-danau," ujar Agi Pratama yang mengidolakan Lionel Messi.
Diakuinya, setiap hari rutinitasnya melakukan latihan teratur di rumah dan selain itu menjaga anak bersama istri.
"Jaga anak mumpung di sini. Lama gak ketemu manfaatin waktu," ujar pesepakbola yang doyan makan capcay dan opor ayam.
Selama libur, Agi menerapkan program latihan seperti yang selama ini diterapkan tim pelatih di Palembang.
"Latihan saya di Banjarmasin selama libur tetap mengikuti jadwal latihan seperti diterapkan coach di sana.
Misalnya latihannya biasa pagi, saya pun di sini latihan pagi. Minggu off, saya pum off.
Ikut program latihan di sana jaga kondisi. Siapa tahu Liga mulai lagi, biar gak kaget lagi.
Pelatih juga kasih libur, dikasih pulang untuk latihan di daerah masing-masing. Itu arahannya," kata bapak satu anak bernama Arshaka (6 bulan) buah pernikahannya dengan Ressa Relita yang dipersuntingnya 23 Desember 2018.
Agi mengaku banyak mengambil hikmah dan menjadikan pembelajarannya setiap kali dirinya berpindah klub yang diperkuatnya.
"Banyak pengalaman, banyak pelajaran yang berharga juga di tempat lain. Kita mengoreksi kesalahan kita. Belajar dari situ," kata pria kelahiran Banjarmasin, 17 Maret 1996.