"Pas pembekuan dua tahun gak ada kompetisi Liga, saya ditawari jadi tentara pas seleksi disaring di jatim, di pusat penentuannya. Hanya 18 orang dari pemain bola, saya terpilih jadi anggota TNI sampai sekarang," kata Imam.
Kemudian memperkuat PSMS di Indonesia Soccer Championship (ISC) B pada tahun 2016. Namun setelah tidak lolos, Imam diperintahkan untuk ikut PS TNI U-21 di Jakarta dan menjuarai juara 1 nasional final melawan Bali.
"Masuk TNI harus mengikuti pendidikan 9 bulan. Ketika itu sudah ikut 7 bulan, diperintah Pangkostrad ke Medan untuk ikut di tim sepakbola. Selagi masih produkif, saya akan terus aktif akan di sepakbola. Tapi kalau tidak, tentunya akan balik ke kesatuan," kata sulung dari dua bersaudara pasangan Imam Sohibu dan Sumiati.
Setelah itu Imam bergabung dengan PSS Slemen 2017, Madura United 2018. PSCS Cilacap 2019. Dan sekarang di Sriwijaya FC 2020.
Ia bersyukur dari kesatuan TNI selalu memberikan kemudahan dan mendukung kepada prajurit yang berprestasi.
"Itu menambah motivasi kita. Apalagi melihat bisa membanggakan korps juga karena bisa berbuat untuk tim yang dibela. Cita cita lain selain memberikan yang terbaik untuk tim. Mudah-mudahan dikasih kemudahan bisa bela negara masuk Timnas. Dulu pernah dipanggil Timnas U-15 waktu ikut U-15 Jatim. Tapi gak lolos," kata alumni SMA 1 Bangkalan.