Dedi menyebut, sejak pertengahan Mei 2020, penambahan kasus relatif kecil.
Prediksi tersebut berdasarkan data hingga Kamis (26/3/2020)dan diasumsikan telah ada intervensi ketat dari pemerintah sejak minggu ketiga Maret 2020.
Selain itu, model tersebut juga masih membatasi efek-efek eksternal lain.
Model yang digunakan dalam penelitian tersebut merupakan model teori antrean.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Prediksi Ahli soal Puncak Corona di Indonesia: Data BIN Juli 2020, 50 Kabupaten/Kota Berisiko Tinggi