Virus Corona

Jangan Langsung Panik, Tak Semua Orang Ternyata Bisa Tertular Virus Corona,Begini Cara Mengetahuinya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jangan Langsung Panik, Tak Semua Orang Ternyata Bisa Tertular Virus Corona,Begini Cara Mengetahuinya

SRIPOKU.COM - Sedikit kabar baik di tengah pandemi virus corona baru-baru ini terdengar.

Pasalnya, meski semakin banyak korban berjatuhan akibat virus corona, namun ahli justru mengungkap bila tak semua orang bisa tertular virus Covid-19 ini.

Hal ini lantaran bagi beberapa orang yang memiliki kekebalan tubuh luar biasa yag membuatnya terhindar dari virus mengerikan ini.

Dikabarkan ada 198 negara yang ikut terdampak penularan virus corona termasuk Indonesia.

Setiap harinya jumlah pasien positif corona di Indoesia terus bertambah.

Namun di balik rasa panik dan takut akan penularan virus corona, ternyata ada kabar baik yang diberikan oleh para ilmuwan.

Baru-baru ini pada ilmuwan menyatakan bahwa tidak semua orang bisa tertular Covid-19.

 

Ilustrasi petugas medis lakukan tindakan untuk pasien terjangkit virus corona (EPA via AlJazeera)

Tak perlu khawatir, setiap orang bisa mengetahui apakah tubuhnya kebal dengan virus corona ini atau tidak.

Mengutip dari Daily Star pada Selasa (24/03), Para Ilmuwan mengembangkan sebuah alat tes untuk mendeteksi kekebalan terhadap virus corona.

Peneliti dari New York berencana meluncurkan detektor antibodi ini dalam beberapa hari ke depan.

Artinya, ini mengisyaratkan bahwa tidak semua orang bisa terinfeksi virus corona hal itu tergantung imunitas seseorang.

Rasakan Efek Virus Corona, Maia Estianty Diisolasi di Rumah, Mendadak Ngaku Rindukan Sosok Mas

Cegah Virus Corona, 8 Artis Ini Berjemur di Bawah Matahari, Posenya Ada yang Pamer Tato di Dada!

Siapapun yang diverifikasi memiliki kekebalan tertentu akan diizinkan keluar dan melakukan kontak sosial penuh, demikian laporan tersebut disampaikan.

Karena mereka dianggap tidak akan menularkan virus.

Antibodi dari memerangi virus corona disebut akan terbentuk setelah tujuh hari.

Tetapi ini masih terlalu dini untuk mengatakan berapa lama kekebalan ini akan bertahan, sementara wabah ini terus merajalela di mana-mana.

Pencipta alat uji ini Dr Florian Kramer mengatakan, bahwa tes ini mudah dan murah, untuk skala besar.

Halaman
1234

Berita Terkini