Lebih lanjut dijelaskan, di Kecamatan Air Sugihan OKI memang terdapat Kantong Simpang Heran Sugihan yang merupakan populasi gajah terbesar di wilayah Sumatera Selatan.
Hal ini tidak terlepas dari cukup banyaknya jumlah populasi gajah di kawasan tersebut.
Berdasarkan data di BKSDA Sumsel, ada sekitar 120 hingga 130 individu gajah di sana.
"Jadi memang konon dulunya daerah sana merupakan habitat dari gajah. Tapi sekarang sudah mulai berubah jadi pemukiman dan perkebunan warga.
Dan bisa jadi juga, lokasi kejadian berada di jalur lintas yang dulunya sering dilewati oleh gajah yang berada disana," ujarnya.
Dikatakan Genman, persoalan bagi satwa liar saat ini adalah habitatnya yang telah terfragmentasi (terbagi).
Hal ini tidak terlepas sebagai dampak dari pembukaan lahan secara besar-besaran yang kerap kali dilakukan warga.
"Dan akibatnya, habitat satwa liar jadi terfragmentasi (terbagi) dalam bentuk kecil-kecil. Hal ini menjadikan populasi mereka terdesak. Dan persoalan ini bukan hanya dialami populasi gajah atau harimau saja, tapi semua hewan liar," ujarnya.
Maka dari itu, kata Genman, pihaknya yang turun ke lokasi kejadian, masih mengamati dan menelusuri penyebab jatuhnya korban jiwa dalam kejadian ini.
"Kita juga tidak bisa langsung mengambil kesimpulan bahwa gajah tersebut mengamuk. Harus diselidiki dulu, apa penyebab dan kondisi yang terjadi saat itu.
Untuk itu, tim sudah kita turunkan di lapangan guna mendalami kejadian tersebut," tuturnya.
Artikel Ini Telah Tayang di Tribunsumsel.com dengan Judul Anggota TNI Tewas Diserang Gajah, Kades Cerita Korban Sempat Urus Berkas Anaknya Mau Tes Polisi, https://sumsel.tribunnews.com/2020/03/04/anggota-tni-tewas-diserang-gajah-kades-cerita-korban-sempat-urus-berkas-anaknya-mau-tes-polisi?page=all