Usaha Penggilingan Bakso di Palembang yang Digeluti Mantan Chef

Editor: Refly Permana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Putut Dwi Janarko (baju batik) menyiapkan bakso yang dibuat dari usaha penggilingan bakso miliknya.

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Bertahun-tahun berkerja sebagai profesional chef di sejumlah hotel, Putut Dwi Jansrko akhirnya memutuskan meninggalkan pekerjaannya dan memilih membuka usaha sendiri.

Mie ayam menjadi kuliner yang digelutinya sejak lima tahun lalu.

Putut memilih berjualan di deretan ruko depan pasar Km 5 yang diberi nama mie ayam Paseban.

Dia menceritakan mie ayamnya ini dibuat dengan resep asli dari Jawa namun dengan rasa yang dimodifikasi dengan selera Palembang.

PT KAI Sediakan 63 Ribu Tiket Lebaran, Konsumen Sudah Bisa Pesan

Sebab jika menggunakan rasa asli Jawa yang cendrung manis tidak cocok dengan lidah wong Palembang yang suka rasa asin, gurih, dan pedas.

Setiap hari Putut bisa menjual 150 mangkok mie ayam dan 30 mangkok mie ayam bakso.

Dari usahanya berjualan mie ayam dia menyisihkan penghasilannya dan kini sudah berbuah manis menjadi ruko dua lantai yang menjadi tempat penggilingan bakso yang diberi nama Lancar jaya.

"Baru satu bulan 17 hari penggilingan ini karena selama ini buat bakso menggiling ke tempat lain jadi inisiatif buat tempat penggilingan sendiri," ujarnya, Rabu (19/2/2020).

Usaha penggilingannya kini sudah punya pelanggan tetap.

PT KAI Sediakan 63 Ribu Tiket Lebaran, Konsumen Sudah Bisa Pesan

Belasan pedagang bakso setiap hari menggiling daging padanya atau 50 kg.

Pedagang atau konsumen yang ingin menggiling daging cukup membawa daging sendiri dan pulang adonan bakso siap dibuat pentol sesuai keinginan.

Per kilo daging Putut membandrol Rp 28 ribu upah menggiling.

Dia mengakui upah ini memang lebih mahal dibanding penggilingan lainnya namun dia percaya dengan menjaga kualitas adonan bakso yang dibuatnya pelanggannya tidak akan pindah ke penggilingan lainnya.

"Tepung, bumbu dan bahan lainnya disiapkan dari ini jadi daging yang sudah digiling langsung dicampur dengan mesin dan bumbu," ujarnya.

Penggilingan Putut juga menerima penggilingan daging ayam dan ikan dengan biaya yang sama yakni upah penggilingan Rp 28 ribu per kilo.

Ramalan Bintang Keuangan Kamis 20 Februari 2020: Taurus Jangan Boros, Aries Sibuk Bekerja

Penggilingan bakso ini beroperasi mulai pukul 04.00-11.00 setiap hari.

Ke depan dia berencana menambah alat atau mesinnya sehingga konsumen yang menggiling daging bakso sudah membawa pentul bakso saat pulang bukan lagi adonan siap cetak sehingga lebih praktis.

"Pagi hingga siang fokus ke penggilingan bakso, sore hingga pagi mengurus usaha mie ayam," jelasnya.

Berita Terkini