PALEMBANG, SRIPO - Sekitar 80 persen pemain Sriwijaya FC akan dilepas oleh manajemen dan tak lagi digunakan jasanya di Liga 2 musim 2020. Jika 80 persen pemain dilepas dari 22 pemain yang ada, sekitar 18 pemain dilepas dan hanya menyisakan 4 pemain saja.
Siapakah 4 pemain sisa tersebut? Apakah pemain asli Sumsel?
Seperti diketahui di musim 2019 beberapa pemain asal Sumsel yakni Rizsky Dwi Ramadhana, Hapit Ibrahim, Rahmat Juliandri, Robby Andika, dan Aditya Wahyudi.
Direktur Teknik PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM), Indrayadi mengatakan bahwa pemain sisa yang dipertahankan bisa jadi pemain lokal dan bisa jadi bukan atau diantaranya. Menurutnya jika memang pemain lokal dipertahankan harus mampu berkompetisi.
“Saya pikir kalau ada pemain berkompetisi, mengapa tidak karena kebanggaan sendiri,” katanya, Rabu (4/12/2019).
Namun mempertahankan pemain, lanjut Indra bukanlah hak sepenuhnya manajemen karena masih tergantung dengan pelatih kepala yang akan mengarsiteki Sriwijaya FC kedepan.
“Tapi itu kan kembali ke pelatih apakah bisa pemain itu digunakan di 2020, jadi memang tergantung pelatih,” jelasnya.
Ia memastikan bahwa sebagai tim profesional sama sekali tidak ada tekanan untuk merekrut pemain lokal untuk mengarungi musim karena Sriwijaya FC punya target tinggi.
“Karena memang kompetisi ini harus siap, bukan berarti kita tidak akomodir pemain. Tapi dikompetisi yang seperti ini butuh pemain yang siap,”
“Artinya kita tidak mau paksakan hanya untuk kepentingan daerah. Tapi secara kualitas memang belum memenuhi syarat untuk kompetisi,” timpalnya.
Soal perekrutan pemain, Indra menjelaskan bahwa sudah ada beberapa pemain di Liga 2 yang kemarin berkompetisi di musim 2019 dibidik dan sudah dibuat list.
“Kita sudah buka komunikasi dan mulai dihubungi,” ungkapnya.
Double Job No Problem
Manajemen Sriwijaya FC berencana merangkapkan pemain yang juga bertindak sebagai asisten pelatih. Salah satu kandidatnya adalah Ambrizal yang pada saat mengarungi Liga 2 kemarin bertindak sebagai Kapten Tim Sriwijaya FC.
Saat dihubungi, Ambrizal mengaku belum ada komunikasi dengan manajemen usai Liga berakhir di Bali.
Memang ada pembicaraan dengan Manajer Tim Sriwijaya FC Hendri Zainuddin saat di Bali, namun itu hanya pembicaraan soal dirinya mengambil Lisensi B AFC.
“Komunikasi awal kita bicara dengan manajer di Bali bahwa saya musim depan sekolah kepelatihan lisensi B tahun depan,” kata Ambrizal yang saat ini berada di Pekanbaru, Rabu (4/12/2019).
Ambrizal mengaku bahwa sebenarnya ia masih tetap fokus untuk bermain. Namun jika harus double job, ia merasa tak masalah.
“Sebenarnya saya masih tetap fokus main, asisten itu membantu jajaran pelatih. Jadi bukan fokus di asisten, main tetap full,” ungkap Ambrizal yang sudah kantongi lisensi C AFC ini.
Cara mengatasinya, sambung Ambrizal harus banyak-banyak komunikasi dengan pelatih kepala.
“Fokus tetap main, dimana kita perlu komunikasi dengan pelatih kepala baru kita turun tangan,” ujar pemain yang pernah mengecap seragam timnas ini.
Diakui Ambrizal bahwa beberapa waktu terakhir ini usai liga berakhir dirinya dihubungi oleh beberapa klub profesional. Namun dirinya masih terikat kontrak dengan SFC, bahkan jika masih dibutuhkan, ia akan tetap bertahan.
“Ada beberapa yang sudah hubungi tapi sekarang masih tetap di Sriwijaya FC dulu saja,” ungkapnya.
Usai musim berakhir dan menghasilkan empat besar di Liga 2, Ambrizal memilih kumpul dengan keluarga dan mengerjakan pekerjaan sehari-sehari sebagai seorang ayah.
“Sekarang ngurus anak-anak pergi dan pulang sekolah. Sore latihan juga untuk jaga kondisi dengan teman-teman,” ujar Ajo, begitulah ia disapa.
Sementara Manajer Tim Sriwijaya FC, Hendri Zainuddin mengatakan bahwa satu nama kandidat pemain yang akan merangkap menjadi asisten pelatih adalah Ambrizal. Menurut Hendri, Ambrizal pemain yang sudah senior.
“Artinya bisa main setahun atau dua tahun lagi sementara hidup di lingkungan bola, tentu kita klub dan dia ingin dia ambil lisensi sambil main karena setelah dia pensiun sudah ada lisensi,” kata Hendri. (wet)