Ini Sosok Kanit Hunter Polrestabes Palembang Berjuluk Agus Tembak, Tangan Gatal Jika tak Tembak Kaki

Penulis: Andi Wijaya
Editor: Refly Permana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Aiptu Muhamad Agus Akbar

Laporan wartawan sripoku.com, Andyka Wijaya

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Pelaku-pelaku kejahatan di kota Palembangyang pernah tertangkap oleh jajaran Polrestabes Palembang pasti tak asing mendengar nama Agus Tembak. Maklum, pria yang kini menjabat Kanit Hunter Polrestabes Palembang itu kerap menangkap penjahat dengan tanpa ragu melepaskan tembakan.

Aiptu Muhamad Agus Akbar nama asilinya. Setiap kali ada pelaku kriminal ketika ditangkap tapi memberikan perlawanan atau melarikan diri, sejak itulah saatnya Agus untuk melepaskan tembakan.

Video: Kapolda Sumsel Letakkan Batu Pertama Pembangunan Lapangan Tembak Polres Muaraenim

"Tentunya dengan masih menomor satukan prinsip kita, yakni tindakan tegas terukur. Maka dari itu, kita sangat jarang kecolongan ketika melakukan penangkapan," kata Agus, kepada sripoku.com Selasa (19/11/2019).

Sebelum menembak ke arah pelaku, Agus mengatakan terlebih dahulu diberi tembakan peringatan.

"Jika tembakan peringatan tak dihiraukan saat dilakukan penangkapan, terpaksa pelaku kita lumpuhkan. Apalagi ia hendak kabur dan melawan saat ditangkap," tegasnya.

Detik-Detik Baku Tembak Teroris vs Densus: Satu Pelaku Ditembak Mati Karena Tikam Petugas

Pria kelahiran, Palembang 28, Agustus 1976 ini mengaku, Julukan Agus Tembak mulai melekat pada dirinya sekitar tahun 2008 lalu.

Dimana pada saat itu ia bersama timnya menangkap pelaku copet di wilayah Pasar 16 Ilir Palembang dan langsung tembak pelaku di TKP (Tempat kejadian perkara).

"Saat itu saya dan anggota saya dengan mengintai di Pasar 16 Ilir Palembang dan mendapati pelaku copet disana.

Saat ditangkap pelaku tersebut melakukan perlawanan di TKP langsung saya lumpuhkan.

Mahasiswi Musi Rawas Terkapar Ditembak, Karena Disangka Maling yang Bongkar Rolling Door

Oleh itu masyarakat dan pelaku mulai menjuluki saya dengan sebutan Agus Tembak," kata suami dari Sri Ramayanti ini.

Ketika ditanya jika dalam satu minggu tak ungkap kasus dan tidak melumpuhkan pelaku kejahatan, bapak dari tiga anak ini ini mengaku dirinya merasa ada yang kurang.

Aapalagi jika peluru tak menancap di kaki pelaku kejahatan.

"Jika tidak ada ungkap kasus seminggu, rasanya ada yang kurang, kepala pusing tidak tembak pelaku.

Tapi jika sudah ada target pasti saya lumpuhkan," tegasnya.

Densus 88 Baku Tembak dengan Teroris di Medan, 2 Terduga Teroris Ditembak Mati 1 Polisi Luka

Lulusan Bintara Polri tahun 1997 letting 17 ini juga mengaku menjadi seorang polisi merupakan cita-cita dari kecil.

"Memang cita-cita dari kecil menjadi polisi.

Oleh itulah saya harus melindungi masyakarat, dan membuat masyarakat nyaman," kata Agus. 

Ketika ditanya apakah keingginannya yang belum tercapai, Agus menambah, tentu sama seperti anggota polisi yang lain, ingin sekolah perwira.

"Mudah-mudahan ingin saya ini bisa tercapai, dan bisa lulus sekolah, amin," kata tersenyum.

Berita Terkini