"Karenanya, sejak dini saya sudah mendeteksi lebih dulu, letak tepatnya lokasi itu, nama kampung, dan kondisi sekitamya. Agar orang yang minta tolong tidak sia-sia datang kemari membawa tanah yang sebenarnya tidak menyimpan apa-apa."
Pengangkatan jarak jauh, menurut Yamin, tidak mengenal batas ruang. Yamin mengaku dengan cara itu, dari rumahnya di Desa Jangkang, Kecamatan Ngemplak, Sleman, Yogyakarta, ia pernah menarik pusaka di daerah Lampung.
Meskipun tidak pernah gagal, Yamin berujar berpantang dengan benda emas, meski sebetulnya ia mampu mengangkatnya karena prosesnya sama dengan menarik benda pusaka.
"Saya sengaja tidak mau mengambilnya. Sebab emas itu harta karun, karun itu artinya karam atau haram," kata paranormal yang juga banyak mengobati orang sakit aneh itu beralasan.
Lebih jauh paranormal kelahiran Kapuas Hulu, Kalimantan, itu mengisahkan pengalamannya, "Suatu saat saya membantu seseorang mengangkat keris gaib di suatu daerah angker di Klaten, Jawa Tengah. Ketika keris itu keluar, terbang dari dalam tanah, sebentuk lempengan emas sebesar bungkus rokok mengikuti di belakangnya."
Begitu kedua benda itu berada di tangan, Yamin menyerahkan kepada orang yang minta bantuan tadi, "Itu haknya, karena saya memang pantang dengan emas."
Namun sesungguhnya, semua jenis benda bisa diambil dari dalam tanah, karena ia memang tidak mengkhususkan diri mengambil keris.
Beberapa benda gaib dari batu-batuan seperti akik, serta jimat lain yang ditariknya dari dalam tanah tersimpan di dalam lemari di rumahnya.
Meski ia mengaku, cukup banyak pula benda pusaka yang telah ia berikan pada kawannya karena di malam hari selalu glodakan, berantem satu sama lain di dalam lemari.
Berbagai koleksi keris hasil pencarian di beberapa lokasi di Jawa Tengah, termasuk jimat kekebalan: kol buntet, kebo londo, mirah delima dari sebuah sumur mati di daerah Tempel, Sleman, atau semar mesem yang diangkat dari tempat angker di Gunung Merapi ia simpan sendiri.
"Saya tidak berani menjual atau memberikan jimat-jimat itu kepada orang lain, takut disalahgunakan untuk perbuatan yang negatif," kata Yamin.
Pengorbanan dana, tenaga, dan waktu tak urung membangkitkan harapan memperoleh sesuatu yang bernilai tak hanya bersifat materi namun juga moril.
Tapi benarkah benda temuan dari dalam tanah memiliki tuah, bahkan kalaupun menilik bentuk fisiknya tak jarang serupa betul dengan benda kebanyakan?
Benar tidaknya memang kembali terpulang pada kepercayaan masing-masing orang.
• Putri Jokowi Kahiyang Ayu Lulus S2, Segini IPK-nya, tak Disangka Pengakuan Dosen Pembimbing Begini
• Sampai Diminta Bongkar Makam Orangtuanya, Ini Penyakit Mematikan yang Diidap Bopak Castello, Parah
• Dulu Berseteru dengan Dewi Perssik, Sumber Kekayaan Rosa Meldianti Terungkap, Kini Jual Baju Bekas?
Muncul Harta Karun Diduga Peninggalan Kerajaan Sriwijaya Setelah Peristiwa Kebakaran Hutan di Palembang.