Laporan wartawan Sripoku.com, Ardani Zuhri
Emas 75 Suku dan Uang Rp 3 Miliar Dirampok, Kades Ini Siap Bangun Kantor Polsek dengan Uang Pribadi
SRIPOKU.COM, MUARAENIM - Demi keamanan, kenyamanan dan kemajuan di Desa Prabu Menang, apapun akan dilakukan Yusuf Effendi SHut, SSos, MAP, yang kebetulan sedang menjabat sebagai Kades Prabu Menang.
Bahkan ia rela menggelontorkan dana pribadi Miliaran hanya untuk membangun Desa Prabu Menang.
"Saya rela bangun Polsek, tetapi sekarang statusnya masih Pos Pol, tidak lain untuk keamanan dan kenyamanan warga desanya terutama Kecamatan Lubai Ulu," ujar pengusaha lokal yang sukses ini, Minggu (8/9/2019).
Menurut Yusuf, latar belakang dirinya membuat Polsek (Pos Pol) Lubai Ulu karena memang di Kecamatan Lubai Ulu yang mekar dari Kecamatan Lubai memang belum mempunyai Polsek dan masih menginduk dengan Polsek Lubai.
• Ishak Mekki Serahkan SK Pimpinan DPRD Palembang, Lahat, PALI. Ini Pesannya
• Bagi-bagi Rezeki di Twitter, Ternyata Awkarin Sudah Kaya Raya Bahkan Jadi CEO, Lihat Rumah Mewahnya
• Sel Kanker Menyebar ke Otak dan Paru-paru, Ria Irawan Kembali Dirawat, Sempat Tulis Pesan Ini Maaf
Jarak dari Polsek Lubai cukup jauh sekitar 25 km, sehingga jika terjadi gangguan Kamtibmas cukup jauh untuk berkoordinasi.
"Kami seluruh Kades se-Kecamatan Lubai Ulu sudah berkali-kali minta ditingkatkan menjadi Polsek, tetapi tidak tahu kendalanya apa sehingga belum bisa ditingkatkan," kata Ketua Forum Kades se-Kecamatan Lubai ini.
Dituturkan ayah tiga anak ini, dahulu pada tahun 2010, ia pernah mengalami perampokan bersenjata api rakitan laras panjang dan pendek, bahkan dirinya sempat dipukul dengan senjata sehingga terpaksa dirawat karena mengalami luka dikepala sebanyak 13 jahitan, dan sejak itu ia mengalami trauma hingga sampai saat ini.
Padahal pada saat perampokan rumahnya dijaga oleh empat orang, tetapi perampoknya berjumlah 13 orang yakni tujuh orang masuk kedalam rumah dan enam orang berjaga-jaga diluar rumah bersenjata api.
Kejadian tersebut ia sekeluarga sedang tertidur lelap sekitar pukul 02.30. Pada saat kejadian dirinya baru selesai memenangkan pencalonan Kades tetapi belum dilantik.
Akibat kejadian tersebut ia mengalami kerugian 75 suku emas dan uang Rp 3 Miliar yang disimpannya dalam brankas.
• Ramalan Zodiak Hari Ini 8 September 2019 Keberuntungan Menanti Aquarius, Aries Jangan Sesali Keadaan
• Fakta Baru Pemeran Pria Vina Garut yang Meninggal, Terungkap Nikah 3 Kali dan Korban Banjir Bandang
• Nia Daniaty Kecelakaan, Rahangnya Terbentur Besi dan Tak Bisa Bicara, Lihat Respon Farhat Abbas
"Mereka memaksa dirinya menunjukkan hartanya sambil menembak ke atas dan dinding kamar. Saya khawatir istri dan anak menjadi korban, akhirnya saya berikan," ungkap pria kelahiran Tanjung Murni (Lampung) tangga 9 Desember 1975 ini.
Dari dasar tersebut, kata Suami Parlenawati ini, ia bertekad untuk membangunkan Polsek, dengan menyiapkan lahan sekitar dua hektar dan membangunkan gedungnya yang mulai tahun 2013 dan selesai tahun 2015 awal dan langsung diresmikan yang menelan dana sekitar Rp 2,5 Miliar.
Selain itu, ia juga membangunkan Masjid dan Mushola di Desa Prabu Menang untuk warga, dan lainnya. Sebab hartanya adalah titipan Allah SWT dan sebagian ada hak orang lain.
Dikatakannya, dahulu ia pernah miskin apalagi sejak ayahnya meninggal dunia di Lampung, sehingga ia bersama ibunya terpaksa pulang ke kampung halaman ibunya.
Pada tahun 1996, ia kerja serabutan membantu orangtua dan untuk mencukupi kebutuhan sendiri, mulai dari ngojek hingga menjadi calo material bangunan.
• Akhir Penderitaan Rayya, Pemeran Video Viral Vina Garut Idap Penyakit HIV, Tetangga Ungkap Kesaksian
• Roh Bima dan Ayu hingga Kini Masih Ada, Cerita Anak Indigo yang Menembus Lokasi KKN di Desa Penari
• Lakukan 4 Hal Ini di Bulan Muharram Selain Puasa Sunnah, Khasiatnya Luar Biasa dan Rezeki Diperluas
Pada tahun 2000, ia menikah dan sempat numpang tinggal di kantor bekas PTPN di Desa Sumber Asri selama enam bulan.
Kemudian ia mencoba peruntungan baru bisnis kayu kecil-kecilan yang dibeli dikebun-kebun milik Rakyat dan perekonomiannya mulai membaik sambil mulai membuka kebun karet.
Setelah sekianlama berusaha kayu, ternyata harus punya izin dan iapun mengurus izin dan usahanya semakin maju. Namun saat ini, usahanya mulai sedikit menurun karena pasokan kayu yang mulai menipis.
"Alhamdulilah masih bertahan, tetapi tidak tahu kedepan," tukas Kades dua periode ini.