Setelah itu, Prada DP kembali tidak kuasa menahan air matanya dalam persidangan.
Dia kembali terisak menangis tertunduk di hadapan majelis hakim dan mengaku sangat menyesali perbuatannya.
"Saya sangat menyesal yang mulia," ujarnya.
Ketua majelis hakim lantas bertanya mengenai harapan yang ingin disampaikan Prada DP dalam persidangan.
"Saya berharap bisa minta maaf sama ibu dan keluarga Vera. Saya juga mohon dipertimbangkan keringanan hukuman buat saya yang mulia," ujar Prada DP sembari terisak menangis.
Sidang Prada DP kembali ditunda Kamis depan dengan agenda mendengar tanggapan dari Oditur (Replik) pada Kamis (5/9/2019) mendatang. (Laporan wartawan Tribun Sumsel/Shintadwi anggraini).
• Ibu Vera Oktaria Marah Lihat Prada DP, Minta Hukuman Mati: Kau Fitnah Anakku Lalu Kau Bunuh Dia
Sebelumnya, pada sidang dakwaan kasus pembunuhan Vera Oktaria dengan terdakwa Prada DP, disebut nama Imam Satria (36).
Nama Imam Satria disebut dalam sidang dakwaan sebagai orang yang menyarankan agar Prada DP membakar mayat Vera Oktaria.
Dalam sidang dakwaan tersebut juga terungkap bahwa Imam Satria adalah satu-satunya orang di luar lingkaran keluarga Prada DP yang tahu Prada DP telah membunuh Vera Oktaria.
• Prada DP Terkejut Dituntut Seumur Hidup, Sempat Bilang Siap Penjara 21 Tahun
Terungkap juga bahwa setelah membunuh, Prada DP memberitahukan apa yang dilakukannya pada Dodi, Teguh dan Sahir.
Ketiganya masih bisa disebut sebagai paman Prada DP. Sementara Imam adalah orang luar. Imam adalah teman dari Sahir dan Teguh.
Selain itu ada nama Elsa Elisa dan Leni. Keduanya adalah bibi dan ibu Prada DP.
Sementara Imam adalah orang luar yang disebutkan oleh Elsa Eliza adalah teman dari Sahir, suami Elsa.
Belakangan Imam Satria sudah meninggal dunia.
Ternyata Imam Satria yang dimaksud adalah pria yang ditemukan tewas tenggelam di Sungai Dawas Desa Pinang Banjar, Kecamatan Sungai Lilin, Kabupaten Musi Banyuasin pada 22 Juni 2019 lalu.