Sering Dimakan di Hari Raya dan Lebaran Bersama Makanan Bersantan, Ternyata Ini Asal Usul Ketupat

Penulis: Ayu Vinesya
Editor: Welly Hadinata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketupat

Rumpun bahasa Austronesia (atau kadang disebut "bahasa kepulauan") adalah sebuah rumpun bahasa yang sangat luas penyebarannya di dunia.

Bentuk Ketupat (thinkstock)

Dari Taiwan dan Hawaii di ujung utara sampai Selandia Baru (Aotearoa) di ujung selatan dan dari Madagaskar di ujung barat sampai Pulau Paskah (Rapanui) di ujung timur.

Bentuknya yang memiliki empat sudut sama seperti penyebutan bahasa Austronesia, yaitu Epat.

Makan Malam di Atas Kapal Seharga Rp 500 juta Sehari, Maia Estianty : Liburan Lengkap Itu Langka!

Tak Kalah Favorit dari Tempat Kuliah Maddox Jolie, 8 Universitas Ini Unggulan di Korea Selatan

Lirik Lagu Wajib Nasional Beserta Chord Ibu Pertiwi Ciptaan Ismail Marzuki Lengkap dengan Video

3. Simbol penolak bala

Ilustrasi bahagia karena jauh dari bala (tribunnews)

Pada zaman dahulu, ketupat biasa digantung di tanduk kerbau.

Penggantungan ketupat di kepala kerbau tersebut sebagai simbol ucapan rasa syukur.

Selain itu, ketupat juga digantung di depan rumah sebagai penolak bala.

Intip 10 Foto Prewedding Roger Danuarta dan Cut Meyriska, Gunakan Sneakers Tanpa Malu-Malu

Tips Berburu Barang Branded Preloved, Kaum Sobad Missqueen Wajib Baca!

Dulu Terkenal, Nasib 6 Artis Ini Kini Berubah Drastis, Jadi Perias Jenazah hingga Tukang Fotocopy

4. Memiliki nama lain

Ilustrasi ketupat (kompas.com)

Selain bernama 'Ketupat' ternyata beberapa wilayah di Indonesia memberikan penyebutan lain untuk makanan berbentuk segi empat satu ini.

Di Sunda dan Jawa, ketupat disebut dengan 'kupat'.

Sedangkan di Bali, ketupat disebut dengan 'tipat'.

Berita Terkini